KONTAN.CO.ID - Ketahui makna Cap Go Meh dan perbedaannya dengan perayaan Imlek. Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili sedang dirayakan dengan semarak di tengah masyarakat.
Setelah Imlek, Cap Go Meh muncul sebagai istilah untuk perayaan hari ke-15, yang juga menandai hari terakhir dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek dalam tradisi Tionghoa. Secara harfiah, "Cap Go Meh" berasal dari dialek Hokkien, yang berarti "malam ke-15" (Cap = sepuluh, Go = lima, Meh = malam).
Baca Juga: Cap Go Meh: Perayaan Megah Penuh Tradisi, Ritual Sakral, dan Simbol Keberuntungan! Menurut informasi dari laman Kemenag Provinsi Bali, Cap Go Meh adalah malam purnama pertama yang juga dikenal sebagai Festival Lampion. Pada malam ini, banyak lampion indah dinyalakan untuk menandai akhir dari perayaan Tahun Baru Imlek.
Baca Juga: Cap Go Meh: Perayaan Megah Penuh Tradisi, Ritual Sakral, dan Simbol Keberuntungan! Menurut informasi dari laman Kemenag Provinsi Bali, Cap Go Meh adalah malam purnama pertama yang juga dikenal sebagai Festival Lampion. Pada malam ini, banyak lampion indah dinyalakan untuk menandai akhir dari perayaan Tahun Baru Imlek.
Makna dan Waktu Cap Go Meh
Tradisi Cap Go Meh
Setiap orang biasanya memasang lampion berwarna merah di rumah atau mengarak lampion-lampion besar sebagai simbol harapan dan doa. Di Cap Go Meh, beberapa makanan khas seperti lontong Cap Go Meh di Indonesia atau tangyuan (bola-bola ketan manis) sering disajikan. Tangyuan melambangkan kebersamaan dan keharmonisan keluarga. Pertunjukan barongsai dan naga sering dilakukan sebagai bagian dari perayaan Cap Go Meh untuk mengusir roh jahat dan menarik keberuntungan. Di banyak komunitas Tionghoa, Cap Go Meh juga menjadi ajang untuk berkumpul bersama keluarga, berdoa di kuil, dan menyaksikan berbagai pertunjukan budaya. Baca Juga: Rayakan Cap Go Meh, Mercedes-Benz Hadirkan Program Eksklusif di Seluruh DealerPerbedaan Cap Go Meh dan Tahun Baru Imlek
Fokus Perayaan:- Tahun Baru Imlek: Fokus utamanya adalah memulai tahun yang baru dengan harapan baik, mengusir hal-hal buruk, dan merayakan bersama keluarga dengan berbagai tradisi, seperti membagikan angpao, makan bersama, dan menghormati leluhur.
- Cap Go Meh: Lebih kepada merayakan bulan purnama pertama di tahun baru, berdoa untuk keselamatan dan kemakmuran, serta menutup rangkaian perayaan Imlek.
- Tahun Baru Imlek: Merupakan hari pertama dari tahun baru berdasarkan kalender lunar Tionghoa dan dirayakan selama 15 hari.
- Cap Go Meh: Merupakan puncak sekaligus penutupan dari perayaan Tahun Baru Imlek, dirayakan pada hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek.
- Tahun Baru Imlek: Simbol utama perayaan ini adalah warna merah, angpao (hong bao), dan kembang api yang melambangkan keberuntungan dan perlindungan dari hal buruk.
- Cap Go Meh: Lampion dan purnama menjadi simbol utama dalam Cap Go Meh, melambangkan terang dan harapan.
Makanan Khas Cap Go Meh
- Lontong Cap Go Meh: Hidangan khas yang merupakan perpaduan budaya Tionghoa dan Jawa. Lontong Cap Go Meh terdiri dari lontong (nasi yang dipadatkan dan dibungkus daun pisang), opor ayam, sambal goreng ati, telur pindang, sayur lodeh, dan berbagai pelengkap seperti kerupuk dan serundeng.
- Kue Keranjang (Nian Gao): Kue lengket yang terbuat dari tepung ketan dan gula, sering disajikan saat perayaan Cap Go Meh. Kue ini melambangkan rejeki dan kemakmuran.
- Ayam Rica-Rica: Sebagai salah satu varian makanan pedas dari Sulawesi, ayam rica-rica kadang disajikan dalam tradisi Cap Go Meh di beberapa daerah, khususnya di Indonesia.
- Sayur Lodeh: Sayur lodeh yang terbuat dari berbagai sayuran yang dimasak dalam santan sering dijadikan salah satu komponen dari Lontong Cap Go Meh.