KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) sudah mengumumkan akan mulai mengurangi program pembelian obligasi (tapering off) pada akhir bulan November 2021 ini. Lembaga riset Morgan Stanley menyebut, banyak investor yang mempertanyakan dampak tapering off pada pasar keuangan Indonesia. Bahkan, ada ketakutan tapering off pada tahun 2021 ini memberikan dampak seperti taper tantrum pada tahun 2013 silam. Namun, ekonom Morgan Stanley Asia Limited Deyi Tan meyakinkan, tapering off di tahun 2021 ini tidak akan memberikan dampak seperti taper tantrum sewindu silam. “Dari pandangan kami, tidak akan terjadi taper tantrum jilid kedua (taper tantrum 2.0),” tulis Deyi dalam risetnya, Rabu (10/11).
Makroekonomi Indonesia kuat, dampak tapering off tak sebesar taper tantrum 2013
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) sudah mengumumkan akan mulai mengurangi program pembelian obligasi (tapering off) pada akhir bulan November 2021 ini. Lembaga riset Morgan Stanley menyebut, banyak investor yang mempertanyakan dampak tapering off pada pasar keuangan Indonesia. Bahkan, ada ketakutan tapering off pada tahun 2021 ini memberikan dampak seperti taper tantrum pada tahun 2013 silam. Namun, ekonom Morgan Stanley Asia Limited Deyi Tan meyakinkan, tapering off di tahun 2021 ini tidak akan memberikan dampak seperti taper tantrum sewindu silam. “Dari pandangan kami, tidak akan terjadi taper tantrum jilid kedua (taper tantrum 2.0),” tulis Deyi dalam risetnya, Rabu (10/11).