JAKARTA. Masyarakat global kerap mendiskreditkan produksi minyak kelapa sawit atawa crude palm oil (CPO) sebagai produk yang tidak ramah lingkungan. Hal ini tak lepas dari persaingan bisnis dengan minyak nabati lainnya yang mulai tersingkir dengan adanya produk CPO dan turunannya dengan volume dan harga yang lebih kompetitif. Untuk itu, Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) mendorong agar pemerintah dan masyarkaat meningkatkan promosi positif terhadap minyak sawit. MAKSI mengajak masyarakat supaya bangka menjadikan sawit sebagai produk unggul Indonesia.Ketua Umum MAKSI Darmono Taniwiryono mengatakan, sumbangan ekspor CPO terhadap devisa tiap tahunnya mencapai rata-rata lebih dari US$ 15 miliar. Menurutnya pada rangkaian APEC First Senior Officials Meeting (SOM1), 22-23 Februari 2017, sawit ditetapkan sebagai "Development Products" yaitu produk yang berkontribusi terhadap keberlanjutan dan pertumbuhan inklusif melalui pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan.
MAKSI dorong promosi sawit ramah lingkungan
JAKARTA. Masyarakat global kerap mendiskreditkan produksi minyak kelapa sawit atawa crude palm oil (CPO) sebagai produk yang tidak ramah lingkungan. Hal ini tak lepas dari persaingan bisnis dengan minyak nabati lainnya yang mulai tersingkir dengan adanya produk CPO dan turunannya dengan volume dan harga yang lebih kompetitif. Untuk itu, Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) mendorong agar pemerintah dan masyarkaat meningkatkan promosi positif terhadap minyak sawit. MAKSI mengajak masyarakat supaya bangka menjadikan sawit sebagai produk unggul Indonesia.Ketua Umum MAKSI Darmono Taniwiryono mengatakan, sumbangan ekspor CPO terhadap devisa tiap tahunnya mencapai rata-rata lebih dari US$ 15 miliar. Menurutnya pada rangkaian APEC First Senior Officials Meeting (SOM1), 22-23 Februari 2017, sawit ditetapkan sebagai "Development Products" yaitu produk yang berkontribusi terhadap keberlanjutan dan pertumbuhan inklusif melalui pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan.