KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja pasar saham dan obligasi belum tumbuh signifikan. Bahkan, volatilitas kedua instrumen tersebut saat ini masih tinggi seiring pemulihan ekonomi yang belum berjalan dengan maksimal. Para manajer investasi kini jadi cenderung mempertebal aset obligasi untuk mempertahankan kinerja reksadana campuran. Berdasarkan data Infovesta Utama, Jumat (23/4), rata-rata kinerja reksadana campuran minus 0,55% secara year to date (ytd). Di periode yang sama, kinerja IHSG tumbuh 0,63% ytd. Sedangkan, kinerja pasar obligasi tumbuh 0,83% ytd. Direktur Riset dan Kepala Investasi Alternatif Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo mengatakan, di kuartal pertama tahun ini memang memberikan kondisi yang sulit bagi manajer investasi untuk catatkan kinerja positif. Namun, dia optimistis hingga akhir tahun pasar obligasi akan rebound dan disusul membaiknya kinerja pasar saham.
Maksimalkan kinerja reksadana campuran, MI fokus investasi di pasar obligasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja pasar saham dan obligasi belum tumbuh signifikan. Bahkan, volatilitas kedua instrumen tersebut saat ini masih tinggi seiring pemulihan ekonomi yang belum berjalan dengan maksimal. Para manajer investasi kini jadi cenderung mempertebal aset obligasi untuk mempertahankan kinerja reksadana campuran. Berdasarkan data Infovesta Utama, Jumat (23/4), rata-rata kinerja reksadana campuran minus 0,55% secara year to date (ytd). Di periode yang sama, kinerja IHSG tumbuh 0,63% ytd. Sedangkan, kinerja pasar obligasi tumbuh 0,83% ytd. Direktur Riset dan Kepala Investasi Alternatif Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo mengatakan, di kuartal pertama tahun ini memang memberikan kondisi yang sulit bagi manajer investasi untuk catatkan kinerja positif. Namun, dia optimistis hingga akhir tahun pasar obligasi akan rebound dan disusul membaiknya kinerja pasar saham.