JAKARTA. Bisnis ritel terus tumbuh seiring dengan berkembangnya kawasan pemukiman. Pengembang pun agresif membangun mal baru. Salah satunya adalah PT Lippo Cikarang Tbk. Perusahaan ini akan mengoperasikan mal yang dikenal dengan Lippo Cikarang Citywalk (LCC) Februari 2011. Endang Sutrisna, Manajer Umum Komersial Lippo Cikarang menjelaskan, pusat perbelanjaan yang mengusung konsep hijau ini menawarkan tempat hangout, rekreasi, serta tempat bekerja. "LCC memiliki luas lahan 36.000 meter persegi (m2) dan lahan siap sewa 14.030 m2," ujar Endang, Minggu (19/12). Luas ini setara dengan 32 unit gerai seluas 70,38 m2-186 m2. LCC menyewakan setiap gerai seharga Rp 225.000 per m2 per bulan. Adapun penyewa utama mal LCC ialah Farmers Market yang memanfaatkan area 2.500 m2.
Hingga kini, tingkat keterisian mal LCC sudah mencapai 60%. LCC berharap, saat beroperasi Februari nanti, mal tersebut akan terisi penuh. LCC mengklaim mal ini ramah lingkungan karena desainnya semi terbuka sehingga hemat listrik. LCC juga menerapkan teknologi pengolahan air kotor. Didukung lokasi strategis Steve Sudijanto, Associate Director Colliers International menilai, mal LCC akan mengangkat citra kawasan Lippo Cikarang sebagai kota besar. Potensi penyerapan pengunjung dan penyewa di mal LCC juga besar. "Hal ini didukung oleh 632 pelaku industri dan 250.000 orang yang beraktivitas di kawasan itu," katanya. Ia menambahkan, prospek LCC juga didukung oleh fasilitas pendukung lain seperti Sekolah Pelita Harapan, Sekolah Dian Harapan, Islamic Boarding School, Rumah Sakit Siloam, Mal Lippo Cikarang, Water Boom Lippo Cikarang, serta 17 bank. Di lokasi ini juga terdapat pebisnis manufaktur dan diler otomotif. Prospek cerah bisnis mal juga diakui oleh Veri S Setiady, Direktur Eksekutif Central Park. Ia bilang, kini, tingkat okupansi mal Central Park mencapai 80% karena beroperasinya sejumlah penyewa baru seperti Linea Shoes, Kliping Bags, dan Starbucks. Ia yakin, di akhir tahun ini, tingkat okupansi Central Park akan menjadi 90%. Kenaikan ini karena ditopang oleh beroperasinya beberapa penyewa. Antara lain Tokio Kitchen.