Malang tekan kemiskinan lewat industri kreatif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan ekonomi di Malang, kian pesat. Bahkan, Kota Apel tersebut dinilai menjadi kekuatan ekonomi baru. Keunggulan tersebut dipaparkan Wali Kota Malang Mochamad Anton dalam keterangan tertulis pada Senin (11/12).

Anton menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Malang dilakukan dengan berbagai strategi. Salah satunya, membangun ekonomi kreatif Kota Malang.

’’Kita membangun sinergi yang melibatkan empat elemen. Di antaranya pemerintah, pengusaha, akademisi, dan masyarakat ekonomi kreatif. Langkah itu bakal melahirkan unit-unit usaha di Kota Malang, yang bergerak secara linier,’’ kata Anton.


Anton mengakui, dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Kota Malang, pihaknya mengacu kepada program reformasi total koperasi yang digulirkan Kementerian Koperasi dan UKM. Hasilnya, angka kemiskinan di Kota Malang turun dari 5,90 % menjadi 4,60 %.

Begitu juga dengan tingkat pengangguran menurun dari 43% menjadi 29,60%. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Kota Malang yang terbesar di Jawa Timur sebesar 5,61%.

Menurut Anton, untuk meningkatkan ekonomi kreatif tersebut, kalangan generasi muda harus segera mengubah pandangan dari job seeker menjadi job maker dan job creator.

"’Kita memiliki potensi bonus demografi yang amat strategis dan positif. Tapi, potensi itu bisa menjadi negatif bila tidak dikelola dengan baik,’’ kata Anton.

Jadi, untuk mewujudkan itu, lanjut Anton, butuh peran para pengusaha untuk membangun iklim kondusif bagi pengembangan kewirausahaan di Kota Malang. Tak hanya itu, dalam berbagai usaha pembangunan, Kota Malang pun kini mendapat julukan baru.

Di antaranya, bisa mewujudkan sebagai Malang Kota Star-Up, Kampung Tematik, Kampung Warna-Warni, Kampung Gerabah, Celaket Kampung Sinau Budaya, serta Kampung Keramat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto