KIEV. Kelompok separatis pro-Rusia akhirnya menyerahkan mayat korban pesawat nahas MH17 milik Malaysia Airlines yang jatuh di Ukraina Timur pada pekan lalu. Langkah ini dilakukan setelah pimpinan AS dan Eropa mengeluarkan pernyataan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengisolasi dirinya sendiri dari dunia. Ratusan mayat yang diletakkan di kereta sudah meninggalkan kota Kharkiv setelah upaya dari tim penyelamat mendapat hambatan dari kelompok pemberontak lokal sehingga memicu kontroversi global. Seiring rencana pertemuan Menteri Luar Negeri Eropa di Brussels besok (23/7), Presiden Barack Obama mendesak Putin untuk mengendalikan aksi kelompok pemberontak yang mengaku mendapat sokongan dari Rusia. Rusia sendiri saat ini terisolasi dalam krisis diplomatik terburuk dengan AS dan sekutunya sejak akhir Perang Dingin. Sebelumnya, Rusia sudah mendapatkan sanksi karena keputusannya untuk mencaplok Crimea Maret lalu. Sekarang, Putin menghadapi prospek sanksi lebih lanjut setelah AS menunjukkan bahwa militer Rusia memasok rudal yang menembak jatuh MH17. Putin membela diri dengan mengatakan bahwa lawan-lawannya menggunakan insiden ini untuk "keuntungan politik semata".
Malaysia: Ada kesepakatan untuk serah terima jasad
KIEV. Kelompok separatis pro-Rusia akhirnya menyerahkan mayat korban pesawat nahas MH17 milik Malaysia Airlines yang jatuh di Ukraina Timur pada pekan lalu. Langkah ini dilakukan setelah pimpinan AS dan Eropa mengeluarkan pernyataan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengisolasi dirinya sendiri dari dunia. Ratusan mayat yang diletakkan di kereta sudah meninggalkan kota Kharkiv setelah upaya dari tim penyelamat mendapat hambatan dari kelompok pemberontak lokal sehingga memicu kontroversi global. Seiring rencana pertemuan Menteri Luar Negeri Eropa di Brussels besok (23/7), Presiden Barack Obama mendesak Putin untuk mengendalikan aksi kelompok pemberontak yang mengaku mendapat sokongan dari Rusia. Rusia sendiri saat ini terisolasi dalam krisis diplomatik terburuk dengan AS dan sekutunya sejak akhir Perang Dingin. Sebelumnya, Rusia sudah mendapatkan sanksi karena keputusannya untuk mencaplok Crimea Maret lalu. Sekarang, Putin menghadapi prospek sanksi lebih lanjut setelah AS menunjukkan bahwa militer Rusia memasok rudal yang menembak jatuh MH17. Putin membela diri dengan mengatakan bahwa lawan-lawannya menggunakan insiden ini untuk "keuntungan politik semata".