KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bakal ditiru negara lain. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengklaim layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) seperti di Indonesia mulai dipertimbangkan Malaysia. Ia menyebut, Malaysia ingin meniru konsep BPJS Kesehatan terkait kerja sama antara pemerintah dan swasta dalam memberikan layanan asuransi kesehatan.
"Sekarang Malaysia ingin mengintip Indonesia. Kami tujuh hari lalu diundang Kementerian Kesehatan sana mereka ingin mencontoh layanan kesehatan di Indonesia," ujarnya dalam Raker bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (13/11).
Baca Juga: Ombudsman RI: Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Sangat Penting Ghufron bilang skema kerja sama antara pemerintah dengan swasta dianggap berhasil dalam memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Bahkan, saat ini sebanyak 50% Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerja sama dengan BPJS adalah pihak swasta. Selain itu 60% rumah sakit atau fasilitas rujukan juga merupakan rumah sakit non pemerintahan. "Artinya skema kerja sama dengan swasta ini sudah lama berjalan. Belum lagi soal kepuasan BPJS yang terus meningkat hingga 90%," jelasnya. Gufron mengakui memang masih ada beberapa masalah dalam pelayanan BPJS Kesehatan yang dilakukan rumah sakit tertentu. Walau begitu, beberapa perbaikan sudah mulai dilakuan. Sehingga mendorong peningkatan pemanfaatan layanan kesehatan JKN.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Berpotensi Defisit Rp 20 Triliun pada 2024, Begini Saran Ekonom Kata Ghufron, saat ini total pemanfaatan BPJS Kesehatan di rumah sakit telah mencapai 1,7 juta klaim per hari. Jumlah tersebut meningkat tajam dari tahun 2014 yang pemanfaatanya hanya mencapai 253.000 klaim per hari.
"Banyak yang tidak bisa membayangkan bagaimana BPJS Kesehatan bisa mengelola satu hari lebih dari 1 juta klaim dan itu semuanya beres," urainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat