KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia akan meninjau perjanjian bilateral dengan 15 negara asal buruh migran dalam upaya mengatasi praktik eksploitasi dan ketidakseimbangan tenaga kerja yang telah menyebabkan ribuan pekerja migran terlantar. Mengutip Reuters, Rabu (17/1), sejak tahun lalu, ribuan migran yang sebagian besar dari Bangladesh dan Nepal, berada dalam ketidakpastian setelah tiba di Malaysia. Mereka diberitahu bahwa pekerjaan yang dijanjikan kepada mereka sebagai imbalan atas biaya perekrutan yang tinggi tidak lagi tersedia. Penderitaan para migran ini bertepatan dengan kekhawatiran atas pelanggaran di tempat kerja di Malaysia, dimana beberapa perusahaan menghadapi larangan AS atas penggunaan kerja paksa dalam beberapa tahun terakhir. Banyak buruh mengatakan mereka tidak mendapat upah apa pun.
Malaysia akan Tinjau Ulang Kesepakatan Buruh Migran untuk Berantas Eksploitasi
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia akan meninjau perjanjian bilateral dengan 15 negara asal buruh migran dalam upaya mengatasi praktik eksploitasi dan ketidakseimbangan tenaga kerja yang telah menyebabkan ribuan pekerja migran terlantar. Mengutip Reuters, Rabu (17/1), sejak tahun lalu, ribuan migran yang sebagian besar dari Bangladesh dan Nepal, berada dalam ketidakpastian setelah tiba di Malaysia. Mereka diberitahu bahwa pekerjaan yang dijanjikan kepada mereka sebagai imbalan atas biaya perekrutan yang tinggi tidak lagi tersedia. Penderitaan para migran ini bertepatan dengan kekhawatiran atas pelanggaran di tempat kerja di Malaysia, dimana beberapa perusahaan menghadapi larangan AS atas penggunaan kerja paksa dalam beberapa tahun terakhir. Banyak buruh mengatakan mereka tidak mendapat upah apa pun.