JAKARTA. Pemerintah Diraja Malaysia tetap berkomitmen melanjutkan pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) buatan Indonesia. Hal itu terungkap dalam pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Delegasi Panglima Angkatan Tentara Malaysia, yang dipimpin oleh Panglima Angkatan Tentera Malaysia (ATM) Jeneral Tan Sri Dato' Seri Zulkifeli bin Mohd Zin di kantor Presiden, Selasa (5/7).Salah satu sistem senjata yang dibeli oleh Malaysia adalah panser. "Soal panser 6x6, Malaysia yang berkeinginan untuk membeli akan terus dilanjutkan," kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.Tahun 2010 lalu, Malaysia memesan setidaknya 30 panser buatan PT Pindad dengan nilai order mencapai US$ 80 Juta. Alasannya, panser pabrikan Pindad itu sudah teruji kala digunakan dalam kendaraan oleh pasukan pemelihara perdamaian PBB dari Indonesia di Libanon.Kala itu, dalam kesepakatan perjanjian perdagangan, syarat pembelian yang diajukan pemerintah Malaysia yaitu 25% pembelian panser dilakukan dengan sistem barter. Produk barter Malaysia yang diajukan adalah mobil andalan buatan Malaysia, Proton.Selain mengenai ketertarikannya untuk tetap membeli panser, angkatan bersenjata kedua negara juga berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama yang selama ini sudah terjalin. Sebut saja pertukaran perwira, pelatihan bersama, dan lainnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Malaysia berkomitmen membeli alutsista buatan Indonesia
JAKARTA. Pemerintah Diraja Malaysia tetap berkomitmen melanjutkan pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) buatan Indonesia. Hal itu terungkap dalam pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Delegasi Panglima Angkatan Tentara Malaysia, yang dipimpin oleh Panglima Angkatan Tentera Malaysia (ATM) Jeneral Tan Sri Dato' Seri Zulkifeli bin Mohd Zin di kantor Presiden, Selasa (5/7).Salah satu sistem senjata yang dibeli oleh Malaysia adalah panser. "Soal panser 6x6, Malaysia yang berkeinginan untuk membeli akan terus dilanjutkan," kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.Tahun 2010 lalu, Malaysia memesan setidaknya 30 panser buatan PT Pindad dengan nilai order mencapai US$ 80 Juta. Alasannya, panser pabrikan Pindad itu sudah teruji kala digunakan dalam kendaraan oleh pasukan pemelihara perdamaian PBB dari Indonesia di Libanon.Kala itu, dalam kesepakatan perjanjian perdagangan, syarat pembelian yang diajukan pemerintah Malaysia yaitu 25% pembelian panser dilakukan dengan sistem barter. Produk barter Malaysia yang diajukan adalah mobil andalan buatan Malaysia, Proton.Selain mengenai ketertarikannya untuk tetap membeli panser, angkatan bersenjata kedua negara juga berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama yang selama ini sudah terjalin. Sebut saja pertukaran perwira, pelatihan bersama, dan lainnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News