KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan pada hari Selasa satu kasus baru infeksi virus monkeypox alias mpox dari varietas klade 2. Varian penyakit ini tidak terlalu parah, dan pasien telah diisolasi dan berada dalam kondisi stabil.

Mengutip Reuters, Selasa (17/9), Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan mengungkapkan, kasus tersebut terdeteksi pada hari Senin pada seorang pria yang mulai menunjukkan gejala demam, sakit tenggorokan, dan batuk pada tanggal 11 September, dengan ruam yang muncul pada hari berikutnya.

Malaysia telah mendeteksi 10 kasus mpox sejak Juli tahun lalu, yang semuanya adalah varian klade 2.

Baca Juga: Waspada Mpox: Ini Langkah Medis yang Harus Dilakukan Jika Alami Ruam dan Demam

Bentuk baru virus tersebut telah memicu kekhawatiran global karena tampaknya menyebar dengan mudah melalui kontak dekat yang rutin, yang menyebabkan gejala seperti flu dan lesi berisi nanah.

Kementerian Kesehatan mengungkapkan, pasien tersebut adalah warga negara Malaysia, tidak bepergian ke luar negeri dalam 21 hari sebelum timbulnya gejala.

"Semua kontak pasien ini sedang diidentifikasi, dan status kesehatan mereka akan dipantau sesuai dengan prosedur operasi standar yang ketat," kata kementerian tersebut.

Baca Juga: WHO Beberkan 3 Jenis Vaksin yang Bisa Mencegah Mpox, Cek Daftarnya

Bulan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia mendeklarasikan mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global, bentuk peringatan tertinggi, untuk kedua kalinya dalam dua tahun, menyusul wabah di Republik Demokratik Kongo yang telah menyebar ke negara-negara tetangga.

Disebabkan oleh virus cacar monyet, penyakit ini biasanya ringan tetapi dapat mematikan, dengan anak-anak, wanita hamil, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang mengidap HIV, semuanya berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi.

Selanjutnya: Promo Alfamart Serba Gratis Periode 16-30 September 2024, Pepsodent Beli 1 Gratis 1

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Serba Gratis Periode 16-30 September 2024, Pepsodent Beli 1 Gratis 1

Editor: Herlina Kartika Dewi