Malaysia lockdown, Sejahtera Bintang Abadi (SBAT) genjot penjualan ke Amerika Selatan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lockdown (karantina wilayah) yang diterapkan beberapa negara di dunia turut menghambat ekspansi emiten. Salah satunya adalah kegiatan ekspor yang dilakukan PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT).

Emiten tekstil ini mengaku ekspornya ke Malaysia ikut terganggu seiring diberlakukannya lockdown di Negeri Jiran tersebut. Alhasil, emiten yang baru saja melantai di bursa ini mengalihkan penjualan ekspornya guna menjaga kinerja tetap prima.

Sekretaris Perusahaan Sejahtera Bintang Abadi Textile David Sumito mengatakan, tahun lalu penjualan ke pasar ekspor mencapai 30% dari total penjualan SBAT. Dari total penjualan ekspor tersebut, sebesar 12% dijual ke Negeri Jiran.


Adapun volume ekspor pada tahun lalu sekitar 30% dari kapasitas produksi tahunan yang mencapai sebesar 20.000 ton. Ini artinya, 6.000 ton produksi dijual ke pasar ekspor.

Baca Juga: Sepanjang kuartal I-2020, 19 emiten melantai dengan total emisi Rp 2,74 triliun

Salah satu wilayah yang menjadi pengganti pasar ekspor SBAT seiring dengan pemberlakuan lockdown di Malaysia adalah wilayah Amerika Selatan, mulai dari Uruguay hingga Brasil.

Adapun penjualan ke Brasil sudah mulai dilakukan pada awal tahun ini. Sementara SBAT sempat merangsek pasar Uruguay pada 2017 namun sempat terhenti dan mulai intensif lagi pada tahun ini. “Kami sudah mulai ekspor ke Amerika Latin dan volumenya sama dengan Malaysia,” ujar David Sumito kepada Kontan.co.id, Rabu (8/4).

Lebih lanjut, pasar ekspor SBAT ke benua Eropa juga terganggu seiring diberlakukannya lockdown di beberapa negara di Benua Biru tersebut. Untuk menjaga kinerja, SBAT menggenjot penjualan ekspor ke Korea Selatan. “Kebutuhan untuk pasar Eropa dapat diserap oleh pasar Korea,” sambung dia.

Baca Juga: Ini ikhtiar Sejahtera Bintang Abadi (SBAT) pertahankan kinerja di tengah wabah corona

David memproyeksikan pendapatan bersih SBAT tahun 2019 mencapai Rp 318 miliar. Sementara per September 2019, emiten yang berbasis di Kabupaten Bandung ini membukukan pendapatan bersih senilai Rp 227,7 miliar.

Adapun tahun ini, David masih optimis SBAT mampu mempertahankan kinerjanya. Setidaknya, realisasi pendapatan tahun ini bisa sama dengan tahun lalu mengingat penyebaran virus corona cukup memukul pasar tekstil dunia.

Baca Juga: Sejahtera Bintang Abadi Textile (SBAT) resmi melantai di BEI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati