Malaysia lockdown, tentara bisa dikerahkan jika warga tak patuh perintah



KONTAN.CO.ID - PUTRAJAYA: Pemerintah Malaysia bisa memobilisasi pasukan militer jika warga tidak mematuhi Perintah Pengendalian Gerakan untuk menahan penyebaran virus corona baru

Menteri Senior yang juga Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob, Kamis (19/3), mengatakan, pengerahan militer adalah salah satu usulan yang muncul pada pertemuan Komite Menteri Khusus.

Info saja, Komite Menteri Khusus baru Pemerintah Malaysia bentuk menyusul Perintah Pengendalian Gerakan. Tapi, Ismail bilang, pemerintah masih sepenuhnya yakin polisi mampu menegakkan perintah.

Baca Juga: Malaysia lockdown, Perdana Menteri minta warga tinggal di rumah

"Sampai sekarang, saya percaya itu tidak perlu. Tapi, jika tidak ada pilihan dan tingkat kepatuhan tetap hanya 60% hingga 70%, ada kemungkinan besar pasukan militer dimobilisasi," katanya dalam konferensi pers.

"Tetapi, memiliki otoritas saja tidak penting. Yang lebih penting adalah kita semua harus mengendalikan diri dan mematuhi instruksi atau perintah apa pun yang dikeluarkan pemerintah," ujar Ismail seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Perintah Pengendalian Gerakan, yang berlaku selama 14 hari mulai 18 Maret, menginstruksikan penutupan semua kantor pemerintah dan swasta kecuali untuk mereka yang menyediakan layanan penting.

Baca Juga: Melanggar perintah pembatasan, Malaysia jatuhkan sanksi denda dan pidana

Editor: S.S. Kurniawan