Malaysia melaporkan kematian pertama akibat virus corona



KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Seorang pendeta berusia 60 tahun dari Sarawak menjadi pasien pertama virus corona baru yang meninggal di Malaysia. Sekretariat Komite Manajemen Bencana Negara Bagian Sarawak mengonfirmasi kematian itu pada Selasa (17/3).

Melansir Channelnewsasia.com, pendeta Gereja Baptis Emmanuel di Kuching meninggal pada Selasa (17/3) pukul 11 ​​siang di Rumah Sakit Umum Sarawak. Sekretariat mengatakan, 193 prang yang pernah mekakukan kontak dekat telah pemerintah lacak dan sedang menjalani karantina rumah.

Pada Selasa (17/3), Sarawak mencatat 11 kasus positif baru virus corona, dengan enam dari Kuching, tiga berasal dari Limbang, dan masing-masing satu asal Betong dan Lawas. Mereka menjalani perawatan di tiga rumahsakit di Serawak.


Baca Juga: Dampak virus corona, Menaker terbitkan surat edaran tentang pelindungan buruh

Sekretariat menyebutkan, 45 kasus Covid-19 di Sarawak telah pemerintah telusuri ke empat klaster, yaitu klaster Sri Petaling, klaster Kuching (gereja), klaster Sarikei, dan kluster di Kuching yang sumbernya belum teridentifikasi.

Pada Senin (16/3) malam, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengumumkan perintah gerakan terbatas, yang melarang warga negara untuk pergi ke luar negeri dan orang asing memasuki Malaysia selama sekitar dua minggu mulai Rabu (18/3).

Pemerintah melarang pertemuan dan gerakan publik di seluruh negara, termasuk acara keagamaan, olahraga, kegiatan sosial, dan budaya. Semua tempat ibadah dan bisnis juga ditutup kecuali toko yang menjual kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Lalu lintas orang dibatasi, Pemerintah RI: WNI di luar negeri harap segera pulang

Muhyiddin juga mengumumkan, semua kantor pemerintah dan swasta akan setop beroperasi kecuali yang terlibat dalam layanan penting, seperti air, listrik, energi, telekomunikasi, transportasi, minyak, bensin, keselamatan, dan pertahanan.

Dengan lebih dari 500 kasus virus corona terkonfirmasi, Malaysia adalah negara yang paling parah terjangkit wabah di Asia Tenggara sejauh ini. Namun, bukan negara pertama yang melaporkan kematian. Hingga Selasa, Indonesia memiliki lima kematian dan Thailand satu.

Editor: S.S. Kurniawan