Malaysia Mengalokasikan US$ 1,7 Miliar untuk Rumah Tangga Berpenghasilan Rendah



KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia telah mengalokasikan 7,8 miliar ringgit (US$ 1,68 miliar) dalam bentuk bantuan tunai untuk rumah tangga dan individu berpenghasilan rendah, Menteri Keuangan Tengku Zafrul Abdul Aziz mengatakan pada hari Jumat dalam pidato anggarannya.

Pemerintah juga telah mengalokasikan 2,5 miliar ringgit dalam bantuan kesejahteraan dalam anggaran 2023, katanya.

Malaysia meluncurkan anggaran yang lebih kecil untuk 2023, memprioritaskan disiplin fiskal daripada tindakan populis yang diharapkan, karena memperingatkan perlambatan ekonomi dari meningkatnya risiko global.


Pemerintahan Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob diperkirakan akan mengajukan anggaran yang cukup ekspansif dalam upaya untuk meningkatkan dukungan pemilih setelah spekulasi bahwa pemilihan nasional akan diadakan tahun ini, lebih awal dari batas waktu September 2023.

Baca Juga: Cadangan Devisa dalam Mata Uang Asing Global Turun dengan Laju Tercepat

Dalam laporan prospek ekonomi dan fiskal yang dirilis menjelang pidato anggaran menteri keuangan di parlemen, pemerintah mengatakan mengambil pendekatan hati-hati untuk "menantang" 2023 karena ketegangan geopolitik, meningkatnya inflasi global, pengetatan kondisi keuangan, dan gangguan rantai pasokan.

“Anggaran 2023 bertujuan untuk memberikan kondisi yang menguntungkan dan memastikan keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan konsolidasi fiskal,” kata Menteri Keuangan Tengku Zafrul Aziz dalam laporan prospek fiskal.

Malaysia akan mengembangkan kebijakan yang tepat untuk mengatasi guncangan eksternal, katanya.

Dalam laporan tersebut, pemerintah merevisi perkiraan produk domestik bruto (PDB) 2022 menjadi 6,5 persen menjadi 7 persen dari kisaran sebelumnya 5,3 persen menjadi 6,3 persen, tetapi memperkirakan pertumbuhan akan melambat tahun depan menjadi 4 persen hingga 5 persen.

Editor: Handoyo .