KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menghadapi agenda Tahun Baru China tahun depan, pemerintahan Malaysia akan meningkatkan produksi dan mengurangi bea ekspor minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) tahun depan. Hal itu dilakukan demi meraup potensi permintaan. Efeknya, harga minyak sawit di bursa derivatif berpotensi mendaki. Sepekan terakhir, harga CPO cenderung bergerak naik. Mengutip Bloomberg, Jumat (15/12), harga CPO untuk pengiriman Februari 2018 di Bursa Derivatif Malaysia ditutup naik 2,57% ke level RM 2.518 per ton. Dalam sepekan, harganya sudah naik 1,57%. Mengutip The Edge Markets, Jumat (15/12), Malaysia akan mengurangi pajak ekspor minyak kelapa sawit bulan Januari mendatang menjadi 5,5% dari Desember ini di level 6%. Pemerintah Malaysia juga telah menyetujui peningkatan produksi tahun 2018 hingga 2,5% karena melihat potensi permintaan yang besar.
Malaysia pangkas bea masuk, CPO potensi bullish
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menghadapi agenda Tahun Baru China tahun depan, pemerintahan Malaysia akan meningkatkan produksi dan mengurangi bea ekspor minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) tahun depan. Hal itu dilakukan demi meraup potensi permintaan. Efeknya, harga minyak sawit di bursa derivatif berpotensi mendaki. Sepekan terakhir, harga CPO cenderung bergerak naik. Mengutip Bloomberg, Jumat (15/12), harga CPO untuk pengiriman Februari 2018 di Bursa Derivatif Malaysia ditutup naik 2,57% ke level RM 2.518 per ton. Dalam sepekan, harganya sudah naik 1,57%. Mengutip The Edge Markets, Jumat (15/12), Malaysia akan mengurangi pajak ekspor minyak kelapa sawit bulan Januari mendatang menjadi 5,5% dari Desember ini di level 6%. Pemerintah Malaysia juga telah menyetujui peningkatan produksi tahun 2018 hingga 2,5% karena melihat potensi permintaan yang besar.