Malaysia – Singapura Bakal Bangun Zona Khusus, KEK Batam dan Bintan Terancam?



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam dan Bintan bakal kedatangan kompetitor, sebab Malaysia dan Singapura akan segera membangun KEK lintas batas pertama di Asia Tenggara.

Lantas mampukah KEK Batam dan Bintan kebanggaan Tanah Air bersaing di tengah ancaman kompetitor tersebut?

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK, Susiwijono Moegiarso menjelaskan, pengembangan KEK merupakan upaya untuk meningkatkan daya saing internasional.


“Ini agar lebih diminati investor khususnya investor asing (foreign direct investment) melalui pemberian berbagai fasilitas dan kemudahan yang ultimate,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (12/7).

Baca Juga: KEK Nongsa Membidik Investasi Rp 40 Triliun

Susi menyebutkan, bentuk fasilitas dan kemudahan yang diberikan KEK meliputi fasilitas fiskal seperti perpajakan, kepabeanan, dan cukai. Lalu fasilitas non fiskal berupa pertanahan, perizinan, keimigrasian, investasi, dan ketenagakerjaan serta kemudahan lainnya termasuk dukungan infrastruktur wilayah dan konektivitas.

Sehingga, secara umum KEK kita siap untuk bersaing dengan adanya kolaborasi Malaysia dan Singapura untuk pengembangan Zona khusus,” terang dia.

Susi mengungkapkan, agar mampu bersaing dengan zona khusus Singapura dan Malaysia, KEK Batam dan Bintan terus dilakukan evaluasi secara berkala agar tetap kompetitif.

“Jika fasilitas dan kemudahan yang diberikan di KEK kurang kompetitif, maka dapat dilakukan penyesuaian baik itu penambahan insentif, atau bentuk dukungan pemerintah lainnya baik hard infrastructure maupun soft infrastructure atau regulasi dan kemudahan lainnya,” tandasnya.

Sebelumnya, dikutip dari Bloomberg, Menteri Ekonomi Malaysia, Rafizi Ramli mengatakan pihaknya bakal mengembangkan zona ekonomi khusus dengan Singapura. Ini akan menjadi lintas batas pertama di Asia Tenggara dan diharapkan mampu menarik investasi baru dan meningkatkan ekonomi.

“Kami telah melakukan beberapa langkah terakhir. Kedua belah pihak bisa menandatangani kesepakatan dan meluncurkan zona ini pada bulan September,” kata Rafizi.

Baca Juga: Kemenkeu Sebut Sembilan Pemda Sudah Beri Insentif Pajak Hiburan, Ini Daftarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati