KUALA LUMPUR. Malaysia bakal meminta Filipina mengekstradisi Jamalul Kiram III, Sultan Sulu. Kementerian Luar Negeri Malaysia, Kamis (7/3/2013), menyatakan, negeri itu akan mengusahakan ekstradisi Sultan Sulu yang pengikutnya kini tengah bentrok dengan militer Malaysia di Sabah."Pemimpin kelompok ini (Jamalul Kiram) telah membuat pernyataan yang memicu kemarahan dan kebencian. Apakah Filipina bisa menyeretnya ke muka hukum?" ujar Anifah Aman, Menteri Luar Negeri Malaysia, di televisi Malaysia, seperti diberitakan Daily Inquirer. "Jika tidak, mungkin kami akan meminta Filipina untuk menyerahkannya kepada Malaysia," tambah Anifah.Anifah mengakui, Malaysia tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Filipina. Tetapi ia berharap ekstradisi itu bisa dilakukan dengan semangat sesama negara Asia Tenggara (ASEAN). Malaysia geram karena Filipina tak berusaha untuk menahan Jamalul Kiram. Sampai saat ini, Kiram dan para pembantunya dengan bebas menjalankan operasi dari kediamannya di Manila, ibukota Filipina. Kiram bahkan bisa menggelar jumpa pers secara reguler dan menggelar pertemuan dengan pimpinan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) yang mendukung klaimnya atas Sabah. Sekitar 200 orang warga Filipina mendarat di desa pesisir di Lahad Datu, Sabah, pertengahan Februari. Mereka mengklaimwilayah itu adalah milik mereka. Menyebut diri mereka Tentara Kerajaan Sulu, mereka mengaku sebagai keturunan Kesultanan Sulu di Filipina selatan dan menuntut pemerintah Malaysia membayar sewa tanah mereka.Upaya Pemerintah Filipina dan Malaysia untuk membujuk mereka agar meninggalkan daerah itu gagal dan akhir pekan lalu, pertempuran pecah antara klan tersebut dan polisi Malaysia. Delapan polisi Malaysia dan 19 orang anggota klan tewas. Tentara Diraja Malaysia dengan dukungan jet tempur mengempur Tanduo yang menjadi tempat persembunyian klan tersebut.
Malaysia tuntut Filipina ekstradisi Sultan Sulu
KUALA LUMPUR. Malaysia bakal meminta Filipina mengekstradisi Jamalul Kiram III, Sultan Sulu. Kementerian Luar Negeri Malaysia, Kamis (7/3/2013), menyatakan, negeri itu akan mengusahakan ekstradisi Sultan Sulu yang pengikutnya kini tengah bentrok dengan militer Malaysia di Sabah."Pemimpin kelompok ini (Jamalul Kiram) telah membuat pernyataan yang memicu kemarahan dan kebencian. Apakah Filipina bisa menyeretnya ke muka hukum?" ujar Anifah Aman, Menteri Luar Negeri Malaysia, di televisi Malaysia, seperti diberitakan Daily Inquirer. "Jika tidak, mungkin kami akan meminta Filipina untuk menyerahkannya kepada Malaysia," tambah Anifah.Anifah mengakui, Malaysia tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Filipina. Tetapi ia berharap ekstradisi itu bisa dilakukan dengan semangat sesama negara Asia Tenggara (ASEAN). Malaysia geram karena Filipina tak berusaha untuk menahan Jamalul Kiram. Sampai saat ini, Kiram dan para pembantunya dengan bebas menjalankan operasi dari kediamannya di Manila, ibukota Filipina. Kiram bahkan bisa menggelar jumpa pers secara reguler dan menggelar pertemuan dengan pimpinan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) yang mendukung klaimnya atas Sabah. Sekitar 200 orang warga Filipina mendarat di desa pesisir di Lahad Datu, Sabah, pertengahan Februari. Mereka mengklaimwilayah itu adalah milik mereka. Menyebut diri mereka Tentara Kerajaan Sulu, mereka mengaku sebagai keturunan Kesultanan Sulu di Filipina selatan dan menuntut pemerintah Malaysia membayar sewa tanah mereka.Upaya Pemerintah Filipina dan Malaysia untuk membujuk mereka agar meninggalkan daerah itu gagal dan akhir pekan lalu, pertempuran pecah antara klan tersebut dan polisi Malaysia. Delapan polisi Malaysia dan 19 orang anggota klan tewas. Tentara Diraja Malaysia dengan dukungan jet tempur mengempur Tanduo yang menjadi tempat persembunyian klan tersebut.