KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perunggasan, PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) menyiapkan sejumlah strategi bisnis untuk mencapai target kinerja yang diinginkan sampai akhir tahun 2023. Salah satunya dengan fokus pada penjualan ekspor. Direktur MAIN, Rewin Hanrahan menjelaskan perseroan berencana akan merambah ke beberapa negara baru untuk mengekspor produk olahannya. “Saat ini kami aktif
approaching pembeli-pembeli di luar negeri. Dalam waktu dekat ini yang akan kita lakukan ekspor dan sudah dapat persetujuan dari negara tersebut yakni ke Singapura dan Jepang,” kata Rewin dalam paparan Public Expose, Selasa (27/6).
Selain ke dua negara tersebut, MAIN juga akan masuk ke Uni Emirate Arab Saudi hingga ke Brunei. Perseroan telah mengundang ke dua negara ini untuk melihat fasilitas perseroan di Indonesia. Sehingga perseroan berharap ekspor dapat segera berjalan dalam waktu dekat.
Baca Juga: MPX Logistics (MPLX) Mengangkut 2.300 Ton Semen Untuk Proyek Smelter Amman Adapun produk-produk andalan yang akan di ekspor di antaranya adalah produk olahan nugget, sosis dan produk
frozen. Di samping fokus mengembangkan penjualan ekspornya, MAIN juga menjalankan strategi
management pembelian bahan baku dan penyesuaian harga jual yang tepat dan mendukung program pemerintah untuk menyeimbangkan antara permintaan dan penawaran khususnya di industri peternakan. Sementara dari sisi bisnis restoran ayam Sunnychick, perusahaan juga berencana untuk terus menambah gerai barunya dengan mencari lokasi yang strategis. Hingga kini, Sunnychick sudah memiliki sekitar 50-60 gerai yang beroperasi. Menurut Rewin, meski harga ayam kini tengah tinggi, prospek restoran ayam diperkirakan masih akan semerbak. Hal ini lantaran bisnis resto
fast food memang diminati masyarakat, dengan mengingat
demand yang baik di segmen ini dan konsumsi yang terus meningkat perseroan pun akan terus mengembangkan bisnis siap saji ini seiring dengan
core bisnis perusahaan. Dengan demikian, MAIN pun optimis pendapatan dan laba bersih tahun ini akan meningkat dari tahun lalu. Sayangnya ia enggan menyebutkan berapa target pertumbuhan yang ditargetkan. Namun sebagai gambaran, di tahun 2022 penjualan bersih perseroan alami peningkatan 21,6% menjadi Rp 11,10 triliun dari Rp 9,13 triliun di tahun 2021. Kinerja segmen pakan menjadi kontributor paling besar pada penjualan bersih Perseroan yaitu sebesar 64,5%, disusul segmen ayam pedaging sebesar 15,6%, anak ayam/itik usia sehari sebesar 15,4%, makanan olahan sebesar 1,0% dan lain-lain sebesar 3,5%.
Baca Juga: Intip Jurus Mitra Pack (PTMP) Mendorong Kinerja pada Tahun Ini Kinerja segmen pakan mengalami peningkatan 22,9% menjadi sebesar Rp 7,16 triliun di tahun 2022 dari Rp5,83 triliun di tahun 2021. Segmen ayam pedaging meningkat 32,2% menjadi sebesar Rp 1,73 triliun di tahun 2022 dari Rp 1,31 triliun di tahun 2021. Segmen anak ayam/itik usia sehari mengalami peningkatan 5,9% menjadi sebesar Rp 1,71 triliun di tahun 2022 dari Rp1,62 triliun di tahun 2021. Sementara segmen makanan olahan meningkat 5,0% menjadi sebesar Rp 115,65 miliar di tahun 2022 dari Rp 110,12 miliar di tahun 2021. Sedangkan untuk segmen lain-lain meningkat 42,8% menjadi sebesar Rp 382,32 miliar di tahun 2022 dari Rp 267,64 miliar di tahun 2021. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi