KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) mengakui sulit untuk mengejar pertumbuhan penjualan di masa pandemi Covid-19 ini. Ekonomi yang melambat di tengah pandemi menghantam daya beli masyarakat yang berakibat kemunduran sektor bisnis poultry. Rudy Hartono Husin, Direktur MAIN mengatakan, selama pandemi ini pasar tradisional maupun modern yang menjadi target bisnis perusahaan banyak yang tutup dan mempengaruhi penjualan pakan maupun ayam potong (broiler) perseroan. Belum lagi perekonomian dalam negeri menghasilkan angka yang negatif. "Akibat ekonomi tumbuh negatif, terjadi penurunan sangat besar di daya beli masyarakat. Di tengah itu harga jual (ayam) kami juga mengalami pelemahan. Maka berkaca terhadap kondisi ini, kami perkirakan pendapatan bersih tahun ini ada penurunan 10% sampai 20% dibandingkan tahun kemarin," urai Rudi dalam paparan publik, Kamis (28/8).
Malindo Feedmill (MAIN) proyeksikan pendapatan turun 10% di tahun 2020
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) mengakui sulit untuk mengejar pertumbuhan penjualan di masa pandemi Covid-19 ini. Ekonomi yang melambat di tengah pandemi menghantam daya beli masyarakat yang berakibat kemunduran sektor bisnis poultry. Rudy Hartono Husin, Direktur MAIN mengatakan, selama pandemi ini pasar tradisional maupun modern yang menjadi target bisnis perusahaan banyak yang tutup dan mempengaruhi penjualan pakan maupun ayam potong (broiler) perseroan. Belum lagi perekonomian dalam negeri menghasilkan angka yang negatif. "Akibat ekonomi tumbuh negatif, terjadi penurunan sangat besar di daya beli masyarakat. Di tengah itu harga jual (ayam) kami juga mengalami pelemahan. Maka berkaca terhadap kondisi ini, kami perkirakan pendapatan bersih tahun ini ada penurunan 10% sampai 20% dibandingkan tahun kemarin," urai Rudi dalam paparan publik, Kamis (28/8).