YOGYAKARTA. Dinas Kesehatan Yogyakarta bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (Paluma) mencanangkan Gerakan wisata kuliner sehat di kawasan Malioboro, Jumat (21/11). Kepala Dinas Kesehatan Yogyakarta, dr Vita Yulia mengatakan kawasan Malioboro menjadi ikonnya Yogya, di kawasan wisata inilah para wisatawan dari dalam dan luar negeri datang dan bersantap. Sehingga sangat disayangkan, kalau kuliner yang terdapat di Malioboro itu tidak sehat. Seperti misalnya penyajian makanan yang harus digoreng terlebih dahulu. "Kami menghimbau kepada Pedagang Kaki Lima terutama warung lesehan di kawasan Malioboro untuk bisa menggunakan minyak goreng sekali pakai, atau jangan dipakai berulang-ulang," ujar Vita di sela-sela launching Kuliner Malioboro Sehat. Vita mengajak PKL untuk bisa menjual makanan sehat dan higienis. Minyak goreng yang digunakan secara berulang akan bersifat jenuh dan melepaskan radikal bebas yang bersifat karsinogenik. Sehingga dapat mengakibatkan pertumbuhan sel kanker, pembengkakan organ seperti hati dan ginjal serta menyebabkan stroke. "Perlu waspadai pemakaian minyak goreng berulang, dampaknya bukan sekarang tapi bisa jangka panjang," ujar Vita didampingi Kabid Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Yogya, Citraningsih. Untuk mengampanyekan hal tersebut, Dinkes akan melakukan pemantauan dan penyuluhan kepada sejumlah PKL di Malioboro agar bisa menggunakan minyak goreng tidak berulang. Melalui kegiatan tersebut, pedagang kaki lima di Malioboro akan mengumpulkan minyak goreng yang sudah digunakan berulang kali. Minyak jelantah yang terkumpul akan diolah menjadi biodiesel. "PKL yang sudah menerapkan kuliner sehat akan diberi stiker dan harapannya bisa memotivasi PKL lain untuk melakukan hal yang sama," tambah Citra. (Theresia Andayani)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Malioboro dicanangkan jadi wisata kuliner sehat
YOGYAKARTA. Dinas Kesehatan Yogyakarta bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (Paluma) mencanangkan Gerakan wisata kuliner sehat di kawasan Malioboro, Jumat (21/11). Kepala Dinas Kesehatan Yogyakarta, dr Vita Yulia mengatakan kawasan Malioboro menjadi ikonnya Yogya, di kawasan wisata inilah para wisatawan dari dalam dan luar negeri datang dan bersantap. Sehingga sangat disayangkan, kalau kuliner yang terdapat di Malioboro itu tidak sehat. Seperti misalnya penyajian makanan yang harus digoreng terlebih dahulu. "Kami menghimbau kepada Pedagang Kaki Lima terutama warung lesehan di kawasan Malioboro untuk bisa menggunakan minyak goreng sekali pakai, atau jangan dipakai berulang-ulang," ujar Vita di sela-sela launching Kuliner Malioboro Sehat. Vita mengajak PKL untuk bisa menjual makanan sehat dan higienis. Minyak goreng yang digunakan secara berulang akan bersifat jenuh dan melepaskan radikal bebas yang bersifat karsinogenik. Sehingga dapat mengakibatkan pertumbuhan sel kanker, pembengkakan organ seperti hati dan ginjal serta menyebabkan stroke. "Perlu waspadai pemakaian minyak goreng berulang, dampaknya bukan sekarang tapi bisa jangka panjang," ujar Vita didampingi Kabid Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Yogya, Citraningsih. Untuk mengampanyekan hal tersebut, Dinkes akan melakukan pemantauan dan penyuluhan kepada sejumlah PKL di Malioboro agar bisa menggunakan minyak goreng tidak berulang. Melalui kegiatan tersebut, pedagang kaki lima di Malioboro akan mengumpulkan minyak goreng yang sudah digunakan berulang kali. Minyak jelantah yang terkumpul akan diolah menjadi biodiesel. "PKL yang sudah menerapkan kuliner sehat akan diberi stiker dan harapannya bisa memotivasi PKL lain untuk melakukan hal yang sama," tambah Citra. (Theresia Andayani)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News