JAKARTA. Tak ada alasan untuk menunda dana pensiun. Putut E. Andanawarih, Director of Business Development PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mengatakan, menyiapkan dana untuk bekal pensiun harus dilakukan sejak dini. Ia menyarankan, investasi terbaik ialah investasi yang dimulai pada hari ini. Jika berbicara soal dana pensiun, maka itu berarti horison investasi jangka panjang. Menurut Putut, orang yang telah mempersiapkan dana pensiun sejak umur 25 tahun, akan berbeda pemilihan aset investasinya dibanding orang yang baru memulai pada umur 50 tahun. "Tapi kalau punya jangka investasi sebelum pensiun masih di atas 10 tahun, harusnya investasi di pasar modal yang sangat optimal," ujar Putut. Menurut dia, rencana ini jauh lebih baik dibanding investor hanya menyimpan uangnya sebagai uang kas atau ditempatkan di deposito yang bunganya masih kalah dengan laju inflasi.MAMI bersama PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia baru merilis Manulife Investor Sentiment Index (MISI), sebuah survei yang dilakukan Manulife terhadap 500 responden investor yang tersebar di Jakarta, Medan dan Surabaya. Umur responden di atas 25 tahun +1.Survei yang dilakukan pada kuartal I-2014 ini menunjukkan, 45% responden belum menyiapkan dana pensiun. Dipaparkan dalam survei, umur pensiun pegawai swasta di angka 55 tahun.Saat ini baik MAMI maupun Asuransi Jiwa Manulife mencanangkan program 3i yakni insaf, irit dan investasi untuk menggalakkan minat masyarakat terhadap investasi. "Jadi cara kita memberi edukasi, pertama dengan insaf, kesadaran. Bahwa dana pensiun harus direncanakan," ujar Putut.Kedua, hidup hemat atau irit. Putut menambahkan selama ini terdapat kesalahan persepsi masyarakat bahwa investasi perlu biaya tinggi. Investasi bisa dimulai dengan menyicil. Ia mencontohkan sudah banyak produk reksadana yang hanya menarik dana Rp 100.000 per bulan.Ketiga, setelah memahami perlunya investasi dan bisa menjaga pemasukan keuangan. "Jadi, laksanakan investasi sekarang juga," tutup Putut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
MAMI: 3 Langkah untuk memulai investasi pensiun
JAKARTA. Tak ada alasan untuk menunda dana pensiun. Putut E. Andanawarih, Director of Business Development PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mengatakan, menyiapkan dana untuk bekal pensiun harus dilakukan sejak dini. Ia menyarankan, investasi terbaik ialah investasi yang dimulai pada hari ini. Jika berbicara soal dana pensiun, maka itu berarti horison investasi jangka panjang. Menurut Putut, orang yang telah mempersiapkan dana pensiun sejak umur 25 tahun, akan berbeda pemilihan aset investasinya dibanding orang yang baru memulai pada umur 50 tahun. "Tapi kalau punya jangka investasi sebelum pensiun masih di atas 10 tahun, harusnya investasi di pasar modal yang sangat optimal," ujar Putut. Menurut dia, rencana ini jauh lebih baik dibanding investor hanya menyimpan uangnya sebagai uang kas atau ditempatkan di deposito yang bunganya masih kalah dengan laju inflasi.MAMI bersama PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia baru merilis Manulife Investor Sentiment Index (MISI), sebuah survei yang dilakukan Manulife terhadap 500 responden investor yang tersebar di Jakarta, Medan dan Surabaya. Umur responden di atas 25 tahun +1.Survei yang dilakukan pada kuartal I-2014 ini menunjukkan, 45% responden belum menyiapkan dana pensiun. Dipaparkan dalam survei, umur pensiun pegawai swasta di angka 55 tahun.Saat ini baik MAMI maupun Asuransi Jiwa Manulife mencanangkan program 3i yakni insaf, irit dan investasi untuk menggalakkan minat masyarakat terhadap investasi. "Jadi cara kita memberi edukasi, pertama dengan insaf, kesadaran. Bahwa dana pensiun harus direncanakan," ujar Putut.Kedua, hidup hemat atau irit. Putut menambahkan selama ini terdapat kesalahan persepsi masyarakat bahwa investasi perlu biaya tinggi. Investasi bisa dimulai dengan menyicil. Ia mencontohkan sudah banyak produk reksadana yang hanya menarik dana Rp 100.000 per bulan.Ketiga, setelah memahami perlunya investasi dan bisa menjaga pemasukan keuangan. "Jadi, laksanakan investasi sekarang juga," tutup Putut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News