Mampir di zona hijau, IHSG menanti suku bunga



KONTAN.CO.ID - IHSG menanti rapat dewan gubernur (RGD) Bank Indonesia hari ini mengenai suku bunga acuan BI 7-days reverse repo rate hari ini. Setelah beredar di zona merah sepanjang sesi I, IHSG justru menguat dan mantap di zona hijau pada sesi II perdagangan Jumat (22/9).

Bulan lalu, BI menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin ke level 4,5%. Gerak IHSG pun dipengaruhi oleh kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat yang menahan suku bunga di level 1%-1,25%.

Analis OSO Sekuritas, Riska Afriani menilai, pergerakan IHSG masih cenderung konsolidasi, terlepas dari keputusan suku bunga acuan BI. Ia memperkirakan, koreksi masih bisa berlanjut dan pelaku pasar masih melakukan profit taking wajar. 


Riska mengatakan, menekankan pergerakan indeks bukan dari perubahan suku bunga, melainkan pernyataan Gubernur BI dalam menstabilkan ekonomi. "Selama BI mampu untuk menenangkan pelaku pasar ini bisa berdampak positif juga padaa indeks," ungkapnya.

Jika BI menurunkan suku bunga, Riska melihat hal itu sebagai katalis positif untuk pasar di tengah rencana kenaikan suku bunga The Fed. Dia mengatakan, bila BI masih berani menurunkan suku bunga, artinya fundamental Indonesia cukup baik. "Jadi seandainya memang menurun, ini bisa menjadi suatu hal yang bagus buat pasar terlebih dengan pernyataan Gubernur BI sendiri," imbuhnya.

Jika BI tetap mempertahankan suku bunga, pelaku pasar dapat melakukan hold portofolio. Pasalnya, ketika isu kenaikan suku bunga semakin dekat, pasar cenderung konsolidasi. Ia merekomendasikan pelaku pasar untuk masuk ke saham big caps yang cenderung terkoreksi sepanjang IHSG masih di kisaran 5.800-5900. Momen ini merupakan saat yang terbaik juga untuk trader karena saham lapis kedua dan ketiga bergerak secara signifikan.

Bulan Agustus lalu, mayoritas ekonom menyebutkan bahwa BI akan mempertahankan suk bunga di level 4,75%. Nyatanya, BI menurunkan 0,25 basis point menjadi 4,5%. Ekonom mengkritisi bahwa penurunan tersebut belum cukup untuk menggerakkan sektor riil. Namun, OSO Sekuritas melihat BI berpotensi mempertahankan suku bunga pada bulan ini untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati