Mampu bertahan, inilah daftar saham LQ45 dengan dengan PER terkecil (20 April 2018)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menutup pekan dengan sendu, begitu kira-kira gambaran Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (20 April 2018). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) turun 18,21 poin menuju angka indeks 6.337,70 (-0,29%).

LQ45, indeks saham di BEI yang beranggotakan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid juga tampil suram. MInus 5,89 poin menuju level 1.034,49 (-0,57%).

Hijaunya bursa saham tersebut tidak mengubah penghuni daftar 10 saham LQ45 dengan nilai PER terkecil sebelumnya (19 April 2018). Hanya urutan mereka saja yang berubah dari posisi sehari sebelumnya. PP Tbk (PTPP) yang semula ada di urutan kesembilan bertukar tempat dengan Bank BNI TBk (BBNI) yang tadinya ada di urutan kesepuluh. 

Dengan demikian Bumi Resources Tbk (BUMI), Indika Energy Tbk (INDY), dan Bukit Asam Tbk (PTBA) menempati tiga besar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, yaitu 3,53 kali, 4,20 kali, dan 6,67 kali. Disusul kemudian oleh BSDE, SRIL, WSKT, ADRO, WSBP, BBNI, dan PTPP. 

Meski IHSG dan LQ45 suram, boleh dibilang saham-saham dalam daftar ini cukup mampu bertahan. Ada tiga saham yang tidak mengalami perubahan harga dan tiga saham masih naik harga. 

Tiga saham yang tak mengalami perubahan hrga itu adalah Bumi Resources Tbk (BUMI), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan PTPP. Adapun saham yang tetap naik harganya di tengak merah bursa akhir pekan lalu adalah Bukit Asam Tbk (PTBA), Waskita Karya Tbk (WSKT), dan Adaro Energi Tbk (ADRO)

Lalu, empat saham menurun harganya, yaitu Indika Energy Tbk (INDY), Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan BBNI.

Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama belum terjadi perubahan laba bersih per saham.

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana