KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen eksternal kembali menopang keperkasaan rupiah. Kemarin, kurs spot rupiah menguat 1,31% menjadi Rp 14.082 per dollar Amerika Serikat (AS). Setali tiga uang, kurs tengah rupiah Bank Indonesia juga menanjak 1,71% menjadi Rp 14.105 per dollar AS. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menjelaskan, apresiasi rupiah di awal pekan ini terjadi akibat reaksi pelaku pasar terhadap pernyataan dovish Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell. Orang nomer satu di The Fed tersebut menyebut, pihaknya akan bakal lebih fleksibel dalam menaikkan suku bunga acuan tahun ini. Pernyataan tersebut dilontarkan dalam The American Economic Association's Annual Meeting akhir pekan lalu. Alhasil, pelaku pasar menilai, bank sentral AS tersebut tidak akan terlalu agresif dalam mengerek suku bunga acuan, seperti di 2018 silam. "Dengan kondisi ini, para investor melirik emerging market," kata David.
Mampukah rupiah kembali ke sekitar level Rp 13.900?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen eksternal kembali menopang keperkasaan rupiah. Kemarin, kurs spot rupiah menguat 1,31% menjadi Rp 14.082 per dollar Amerika Serikat (AS). Setali tiga uang, kurs tengah rupiah Bank Indonesia juga menanjak 1,71% menjadi Rp 14.105 per dollar AS. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menjelaskan, apresiasi rupiah di awal pekan ini terjadi akibat reaksi pelaku pasar terhadap pernyataan dovish Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell. Orang nomer satu di The Fed tersebut menyebut, pihaknya akan bakal lebih fleksibel dalam menaikkan suku bunga acuan tahun ini. Pernyataan tersebut dilontarkan dalam The American Economic Association's Annual Meeting akhir pekan lalu. Alhasil, pelaku pasar menilai, bank sentral AS tersebut tidak akan terlalu agresif dalam mengerek suku bunga acuan, seperti di 2018 silam. "Dengan kondisi ini, para investor melirik emerging market," kata David.