JAKARTA. Tiga hari pasca aksi mogok kerja Serikat Pekerja (SP) PT Jakarta International Container Terminal (JICT), aktivitas bongkar muat dan arus barang di Pelabungan Tanjung Priok tetap terkendali. Meskipun sempat terjadi penumpukan barang di Terminal 3 JICT (T03), namun kondisi tersebut hanya sementara. Riza Erivan, Wakil Direktur Utama PT JICT mengatakan, pihaknya telah melakukan antisipasi dengan menjadikan terminal 2 JCT sebagai buffer area. Di akhir pekan ini diperkirakan arus bongkar muat bakal sedikit berkurang. Saat ini, PT JICT yang menangani sekitar 42% dari total bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok, sudah mengalihkan kegiatan bongkar muat ke terminal lain di sekitar pelabuhan terbesar ini. JICT juga sudah bekerja sama dengan TPK (Terminal Peti Kemas) Koja untuk mengoperasikan dermaga utara sepanjang 300 meter milik JICT.
Manajeman JICT jamin arus bongkar muat normal
JAKARTA. Tiga hari pasca aksi mogok kerja Serikat Pekerja (SP) PT Jakarta International Container Terminal (JICT), aktivitas bongkar muat dan arus barang di Pelabungan Tanjung Priok tetap terkendali. Meskipun sempat terjadi penumpukan barang di Terminal 3 JICT (T03), namun kondisi tersebut hanya sementara. Riza Erivan, Wakil Direktur Utama PT JICT mengatakan, pihaknya telah melakukan antisipasi dengan menjadikan terminal 2 JCT sebagai buffer area. Di akhir pekan ini diperkirakan arus bongkar muat bakal sedikit berkurang. Saat ini, PT JICT yang menangani sekitar 42% dari total bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok, sudah mengalihkan kegiatan bongkar muat ke terminal lain di sekitar pelabuhan terbesar ini. JICT juga sudah bekerja sama dengan TPK (Terminal Peti Kemas) Koja untuk mengoperasikan dermaga utara sepanjang 300 meter milik JICT.