KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan manajemen PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) terkait rencana penjualan PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). Manajemen ADRO pun membeberkan dampak yang ditimbulkan serta rencana bisnis setelah melepas pilar batubara termal tersebut. Sekretaris Perusahaan Adaro Energy Indonesia, Mahardika Putranto menegaskan, ADRO tidak mengalami perubahan kegiatan usaha. ADRO tetap akan menjalankan kegiatan aktivitas kantor pusat dan konsultasi manajemen terhadap anak-anak perusahaan eksisting, di luar grup usaha AAI. ADRO secara terkonsolidasi masih tetap memiliki investasi di bidang pertambangan batubara metalurgi dan batuan, serta pengolahan mineral melalui PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), energi, utilitas dan infrastruktur pendukung yang ditopang oleh sumber daya dan potensi yang dimilikinya.
RUPSLB Adaro
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, manajemen ADRO akan meminta persetujuan para pemegang sahamnya atas rencana penjualan sebanyak-banyaknya seluruh saham yang dimiliki pada AAI. Agenda RUPS Luar Biasa (RUPSLB) akan diselenggarakan pada Jumat, 18 Oktober 2024 pukul 10:00 WIB. Bertempat di Cyber 2 Tower lantai 26, Jalan H.R Rasuna Said Blok X-5 No. 13 Jakarta Selatan. Pemegang saham yang berhak hadir, baik secara fisik, elektronik, atau diwakili dengan surat kuasa dalam RUPSLB adalah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham ADRO pada tanggal 25 September 2024 sampai dengan pukul 16.00 WIB. Baca Juga: Saham Emiten Komoditas Ini Bisa Dilirik Usai China Kucurkan Stimulus Ekonomi Manajemen ADRO memberikan catatan terkait jumlah pemegang saham yang bisa hadir secara fisik dalam agenda tersebut. "Dikarenakan adanya keterbatasan kapasitas ruangan, Perseroan hanya dapat mengakomodasi sebanyak-banyaknya 50 Pemegang Saham. Perseroan juga tidak menyediakan suvenir, makanan, dan minuman," ungkap manajemen ADRO. Sekadar mengingatkan, penjualan saham PT Adaro Andalan Indonesia rencananya akan dilakukan ADRO melalui penawaran umum kepada seluruh pemegang saham ADRO berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Termasuk POJK No. 76/POJK.04/2017 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham. ADRO mengumumkan rencana penjualan AAI ini dalam keterbukaan informasi 11 September 2024. ADRO berencana menjual sebanyak-banyak seluruh kepemilikan atau 99,9999% saham di AAI. Nilai transaksi akan mempertimbangkan hasil penilaian saham dari penilai independen, yaitu sebesar US$ 2,45 miliar, atau setara dengan 31,8% dari total ekuitas ADRO. Mekanisme transaksi akan dilakukan melalui Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS) berdasarkan POJK 76/2017. Pembeli adalah para pemegang saham ADRO yang terdaftar pada tanggal pencatatan dan memilih untuk membeli saham AAI. "Perseroan akan menawarkan saham yang ditawarkan kepada seluruh pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada tanggal tertentu yang akan diumumkan pada Prospektus PUPS," ungkap manajemen ADRO dalam keterbukaan informasi, Rabu (11/9). ADRO pun mempertimbangkan untuk membagikan dividen tunai kepada seluruh pemegang sahamnya, yang tercatat pada tanggal pencatatan. "Para pemegang saham perseroan atas pilihannya, dapat menggunakan dividen tunai tersebut untuk membantu mendanai partisipasi para pemegang saham perseroan dalam rencana transaksi," ungkap manajemen ADRO. Sebagai informasi, PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) dahulu bernama PT Alam Tri Abadi. Melalui AAI, ADRO memiliki saham pada beberapa perusahaan pertambangan batubara termal, yaitu PT Adaro Indonesia, PT Paramitha Cipta Sarana, PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam, dan PT Mustika Indah Permai. Baca Juga: Skema MIP Batubara Berdampak pada Kinerja Emiten, Simak Rekomendasi SahamnyaADRO Chart by TradingView