Manajemen Freeport: Karyawan yang berdemo menghalangi karyawan yang akan bekerja



JAKARTA. Insiden tewasnya salah satu karyawan PT Freeport Indonesia pada bentrokan dengan polisi di Timika, Papua ditanggapi manajemen PT Freeport melalui pernyataan tertulis. Juru bicara PT Freeport, Ramdani Sirait, menyesalkan terjadinya insiden ini. Menurutnya, lokasi kejadian merupakan terminal tempat perusahaan menyediakan transportasi bus untuk karyawan PT Freeport.Menurut versi manajemen Freeport, sekelompok karyawan yang sedang berdemo dan individu lainnya berjalan dari Sekretariat Serikat Pekerja di Timika menuju ke terminal bus dengan maksud untuk mengganggu keberangkatan bus bagi karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) yang akan kembali bekerja. Kelompok tersebut berusaha untuk masuk ke dalam terminal bus. Pihak kepolisian yang telah berjaga-jaga memblokir akses para karyawan yang berdemo hingga membuat kelompok tersebut bertindak agresif.

"Insiden tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan beberapa karyawan PTFI dan petugas kepolisian cedera. Karyawan dan petugas yang cedera saat ini sedang dirawat di klinik dan rumah sakit setempat, “ujar Ramdani.Sebagaimana yang telah KONTAN laporkan sebelumnya, bentrokan antara karyawan PT Freeport Indonesia dengan aparat kepolisian terjadi di terminal Freeport Gorong-Gorong Timika, Papua sekitar pukul 10:30 Waktu Indonesia Timur (WIT). Menurut Juru Bicara Serikat Pekerja Freeport, Juli Parorongan, satu karyawan Freeport yang tewas bernama Piter Ayani Seba. "Piter tertembak di dada sebelah kanan. Saat ini jenazahnya sudah di RS Mimika," ujar Juli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini