KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kertas Grup Sinar Mas, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (
TKIM) akan menebar dividen dari laba bersih tahun buku 2021. Keputusan ini merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Jum'at (10/6). Dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2021, TKIM membukukan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 249,01 juta. Dari jumlah laba neto tersebut, sebesar US$ 5,35 juta atau setara dengan Rp 77,83 miliar akan dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham TKIM. "Dividen tunai per lembar saham adalah sebesar Rp 25," ungkap manajemen TKIM lewat keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jum'at (10/6).
Selanjutnya, dari laba neto tahun lalu TKIM menyisihkan dana sebesar US$ 10 juta atau setara dengan Rp 145,44 miliar yang ditetapkan sebagai cadangan. Kemudian sisa laba bersih setelah pajak akan dimasukkan sebagai saldo laba (
retained earnings).
Baca Juga: Penjualan Bersih Tjiwi Kimia (TKIM) Naik 13,29% pada Kuartal I Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham TKIM juga menyetujui agenda perubahan susunan anggota dewan komisaris dan direksi. Terhitung sejak ditutupnya RUPST, berikut susunan pengurus TKIM: Dewan Komisaris: Komisaris Utama : Saleh Husin komisaris : Hendra Jaya Kosasih komisaris: Sukirta Mangku Djaja komisaris: Andrie Setiawan Yapsi komisaris Independen: Pande Putu Raka komisaris Independen: Ramelan komisaris Independen: Rizal Affandi Lukman
Baca Juga: Kuartal I, Tjiwi Kimia (TKIM) Catatkan Kenaikan Penjualan Bersih Sebesar 13,29% Direksi Direktur Utama: Suhendra Wiriadinata Direktur: Anton Mailoa Direktur: Agustian Rachmansjah Partawidjaja Direktur: Arman Sutedja Direktur: Alfian Lim Adapun terkait dengan kinerja perusahaan, dalam tiga bulan awal tahun 2022, penjualan bersih konsolidasian TKIM meningkat 13,3% dari US$ 266,8 juta per Maret 2021 menjadi US$ 302,2 juta pada kuartal pertama 2022.
Sedangkan dari sisi laba, TKIM membukukan laba neto konsolidasian sebesar US$ 74,1 juta pada kuartal pertama. Turun 1,2% dibandingkan periode tiga bulan pertama 2021 yang kala itu tercatat senilai US$ 75 juta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli