KONTAN.CO.ID - Mpok Yati, namanya, bertanya-tanya mengapa dia tidak mendapat dana bantuan sosial. Pertanyaan itu sejatinya terlontar sejak bulan Januari 2021. Mpok Yati, warga Tangerang Selatan, hampir saban bulan mendapatkan bantuan berupa sembako selama 2020. Lumayan, untuk membantu mengepulkan asap dapur, karena ia sempat tidak bekerja. Bulan lalu, ia berusaha mencari tahu ke Ketua RT tempatnya berdomisili, apakah tetap mendapatkan bantuan. Soalnya, mulai bulan lalu, Pemerintah memberikan bantuan tunai, Rp 300 ribu, bukan lagi paket sembako. Ternyata, nama Mpok Yati tak terdaftar. Sebelumnya, Mpok Yati selalu mendapatkan bansos berkat pengaturan dari Pak RT. Dia tahu siapa saja warganya yang membutuhkan bantuan. Paket sembako dibagi dua, sehingga bisa dinikmati oleh dua KK. Alhasil, penerima bansos jadi lebih banyak. Pernah juga pemberiannya digilir, bulan ini keluarga A dapat bantuan, bulan berikutnya keluarga B.
Manajemen RT
KONTAN.CO.ID - Mpok Yati, namanya, bertanya-tanya mengapa dia tidak mendapat dana bantuan sosial. Pertanyaan itu sejatinya terlontar sejak bulan Januari 2021. Mpok Yati, warga Tangerang Selatan, hampir saban bulan mendapatkan bantuan berupa sembako selama 2020. Lumayan, untuk membantu mengepulkan asap dapur, karena ia sempat tidak bekerja. Bulan lalu, ia berusaha mencari tahu ke Ketua RT tempatnya berdomisili, apakah tetap mendapatkan bantuan. Soalnya, mulai bulan lalu, Pemerintah memberikan bantuan tunai, Rp 300 ribu, bukan lagi paket sembako. Ternyata, nama Mpok Yati tak terdaftar. Sebelumnya, Mpok Yati selalu mendapatkan bansos berkat pengaturan dari Pak RT. Dia tahu siapa saja warganya yang membutuhkan bantuan. Paket sembako dibagi dua, sehingga bisa dinikmati oleh dua KK. Alhasil, penerima bansos jadi lebih banyak. Pernah juga pemberiannya digilir, bulan ini keluarga A dapat bantuan, bulan berikutnya keluarga B.