KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) memberikan penjelasan terkait unrealized loss sebesar Rp 881 miliar dari investasi anak usahanya, yakni Telkomsel di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) per kuartal I-2022. Dalam laporan keuangan Telkom, unrealized loss secara lengkap disebut sebagai kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi. Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, pembukuan unrealized loss tersebut muncul karena Telkom mengikuti perhitungan secara standard akuntansi saja. Pasalnya, harga per saham GoTo berubah dari sekitar Rp 375 per saham pada akhir 2021 menjadi hanya Rp 338 per saham per kuartal I-2022. Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi mengungkapkan, Telkom sebenarnya sudah berhasil membukukan keuntungan Rp 2,5 triliun dari investasi di GoTo ketika harga Rp 375 per saham pada akhir 2021. Akan tetapi, pada kuartal I-2022, Telkom harus melakukan mark-to-market accounting sesuai dengan PSAK 71 dengan menggunakan perhitungan harga saham yang lebih rendah, yakni Rp 338 per saham.
Manajemen Telkom Beri Penjelasan Soal Unrealized Loss Investasi di GoTo Rp 881 Miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) memberikan penjelasan terkait unrealized loss sebesar Rp 881 miliar dari investasi anak usahanya, yakni Telkomsel di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) per kuartal I-2022. Dalam laporan keuangan Telkom, unrealized loss secara lengkap disebut sebagai kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi. Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, pembukuan unrealized loss tersebut muncul karena Telkom mengikuti perhitungan secara standard akuntansi saja. Pasalnya, harga per saham GoTo berubah dari sekitar Rp 375 per saham pada akhir 2021 menjadi hanya Rp 338 per saham per kuartal I-2022. Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi mengungkapkan, Telkom sebenarnya sudah berhasil membukukan keuntungan Rp 2,5 triliun dari investasi di GoTo ketika harga Rp 375 per saham pada akhir 2021. Akan tetapi, pada kuartal I-2022, Telkom harus melakukan mark-to-market accounting sesuai dengan PSAK 71 dengan menggunakan perhitungan harga saham yang lebih rendah, yakni Rp 338 per saham.