Manajemen Totalindo Eka Persada Pastikan PKPU Tak Ganggu Operasional Perusahaan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) menghadapi masalah Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Meski begitu, manajemen mengaku tidak alami dampak terhadap operasional perseroan.

Sekretaris Perusahaan TOPS Novita Festiani mengatakan bahwa dengan adanya masalah PKPU ini justru memberikan waktu bagi perseroan untuk membayar kewajibannya. Sebab, akan terjadi restrukturisasi sehingga jadwal pembayaran akan diatur ulang.

"Hal ini justru memberikan ruang bagi kami," ujarnya usai sidang Pembahasan Rencana Perdamaian dan/voting terhadap Proposal Perdamaian di Jakarta, Senin (20/2).


Baca Juga: Totalindo Eka Persada (TOPS) Minta Perpanjangan Waktu PKPU Selama 75 Hari

Oleh sebab itu, dirinya meyakini proyek-proyek akan tetap berjalan dengan baik. Adapun saat ini, perseroan tengah mengerjakan sekitar 20 proyek, baik kontrak baru maupun kontrak eksisting. Di tengah PKPU, Novita juga bilang bahwa pengerjaan proyek tidak akan tertunda. Sebabnya, skema pembayaran proyek yang dilakukan TOPS dengan skema progres.

"Sehingga untuk pembangunan dari kas kami hanya menggunakan sedikit karena lebih banyak menggunakan dari pembayaran progres," jelasnya.

Sepanjang 2023, Totalindo membidik perolehan kontrak baru sebesar Rp 1,75 triliun. Di sisi lain, TOPS masih mengantongi nilai dari proyek carry over dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,2 triliun.

Teranyar, perseroan telah mendapatkan proyek pembangunan Kantor dan Hotel Soll Marina Alam Sutera bernilai Rp 74,8 miliar. "Kami juga sudah segera memiliki proyek baru, tetapi belum bisa di share karena belum SPK," jelasnya.

 
TOPS Chart by TradingView

Dari berbagai progres tersebut, perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 1 triliun pada akhir 2023. Pada akhir September 2022, TOPS meraih pendapatan sebesar Rp 562,43 miliar atau tumbuh 24,93% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 450,17 miliar.

Dari sisi bottom line, TOPS meraih laba periode berjalan sebesar Rp 1,49 miliar hingga kuartal III-2022. Angka itu naik 108,09% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 718,07 juta. Adapun realisasi kontrak baru tahun 2022 sebesar Rp 1,3 triliun, tumbuh 331,33% dibandingkan tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .