KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para manajer investasi tetap optimistis pada pertumbuhan kinerja pasar saham meski PPKM Darurat menjegal prospek pemulihan ekonomi. Para pengelola dana ini pun belum mengubah proyeksi pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich mengatakan PPKM memberi dampak negatif seperti memperlambat pemulihan bisnis. Namun, akar permasalahan ada pada penyebaran Covid-19 yang mau tidak mau harus dikendalikan. "Jadi memang akar masalahnya perlu diperbaiki supaya bisnis pulih dengan segera," kata Farash. 

Senada, Rudiyanto Direktur PT Panin Asset Management mengatakan PPKM Darurat merupakan sebuah keniscayaan yang memang sudah di luar kendali. Pelaku pasar saat kini tinggal mengekspektasikan dalam satu bulan ke depan penyebaran virus bisa mmenurun atau tidak. 

Dampak negatif PPKM, Farash proyeksikan bisa berlanjut hingga kuartal ketiga 2021. Namun, tentunya pelaku pasar berharap persoalan penyebaran virus bisa cepat teratasi dan tidak banyak menurunkan kinerja emiten di kuartal ketiga 2021. 

Baca Juga: PPKM darurat tak sesuai ekspektasi, IHSG diprediksi turun pada Selasa (6/7)

Rudiyanto menambahkan di satu sisi PPKM Darurat memberi dampak positif secara langsung pada saham sektor kesehatan dan rumah sakit. Namun, Rudiyanto mengamati PPKM Darurat tidak berdampak langsung pada sektor lainnya. "Contohnya, sektor properti di tahun lalu sempat menurun, tetapi belakangan mulai kembali bangkit," kata Rudiyanto, Senin (5/7). 

Dengan asumsi vaksinasi terus digenjot distribusinya, Rudiyanto belum mengubah proyeksi IHSG untuk tahun ini tetap di 6.700-6.800. "India pernah menjadi negara paling parah penyebaran virus, ketika vaksinasinya capai lebih dari 11% dari penduduknya, penyebaran virus disana bisa dikendalikan, jadi vaksin menjadi kunci pengendalian," kata Rudiyanto.

Meski dalam jangka pendek angka positif Covid-19 masih akan naik. Tapi, jika penyebaran virus korona terus berlanjut Rudiyanto akan kembali mereview proyeksinya. 

Rudiyanto menyarankan pelaku pasar bisa memanfaatkan volatilitas IHSG untuk menambah porsi kepemilikan di saham yang sedang terkoreksi. Namun, jangan lupa untuk tetap menyusun alokasi aset atau mendiversifikasi aset. "Pasar modal kita terkadang tidak berjalan seiringan dengan kondisi riil, kadang naik tinggi dan kadang turun dalam, volatilitas ini bisa dimanfaatkan," kata Rudiyanto. 

Baca Juga: IHSG turun ke 6.005 pada Senin (5/7), asing catat net sell Rp 324 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati