JAKARTA. Manajer Investasi (MI) belum tertarik merilis reksadana yang menggunakan obligasi negara syariah berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS). Pemerintah Indonesia merilis instrumen, yang kerap disebut sukuk global tersebut, dua pekan lalu. Nilai surat utang tersebut US$ 1 miliar. Agus Basuki Yanuar, Presiden Direktur Samuel Asset Management, menuturkan, obligasi dalam denominasi rupiah saat ini menawarkan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan obligasi dalam dollar AS. Otomatis, potensi imbal hasil reksadana yang memanfaatkan obligasi rupiah sebagai aset dasar, lebih besar dibandingkan potensi keuntungan yang ditawarkan reksadana berisi obligasi dollar AS.
Manajer investasi belum tertarik meramu reksadana beraset dasar sukuk global
JAKARTA. Manajer Investasi (MI) belum tertarik merilis reksadana yang menggunakan obligasi negara syariah berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS). Pemerintah Indonesia merilis instrumen, yang kerap disebut sukuk global tersebut, dua pekan lalu. Nilai surat utang tersebut US$ 1 miliar. Agus Basuki Yanuar, Presiden Direktur Samuel Asset Management, menuturkan, obligasi dalam denominasi rupiah saat ini menawarkan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan obligasi dalam dollar AS. Otomatis, potensi imbal hasil reksadana yang memanfaatkan obligasi rupiah sebagai aset dasar, lebih besar dibandingkan potensi keuntungan yang ditawarkan reksadana berisi obligasi dollar AS.