KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Volatilitas di pasar saham dan pasar keuangan domestik pada semester pertama 2024 tidak berdampak signifikan ada kinerja sejumlah Manajer Investasi (MI). Pasalnya,pada paruh pertama tahun ini, MI masih mampu meraup pertumbuhan dana kelolaan atau nilai aktiva bersih (NAB).

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Manulife Aset Manajemen Indonesia mencatat NAB terbesar yakni Rp 45,13 triliun per Juni 2024. Dana kelolaan MAMI terpantau bertumbuh 1% year-to-date (ytd).

Bahana TCW Investment Management mencetak NAB Rp 43,98 triliun atau tumbuh sekitar 4,84% ytd. BRI Manajemen Investasi di posisi ketiga yang mengelola dana Rp 31,86 triliun atau tumbuh sekitar 4% ytd. (lihat tabel).

Baca Juga: Ini Daftar Top 5 Manajer Investasi dengan Dana Kelolaan Terbesar Per Juni 2024

Direktur Utama BRI-MI, Tina Meilina mengatakan, ada produk unggulan BRI-MI yang menjadi motor pertumbuhan selama periode Januari hingga Mei 2024.

Keempat produk itu yakni reksadana BRI G20 Sharia Equity Fund Dollar, reksadana BRI Seruni Pasar Uang Syariah, reksadana BRI Gamasteps Pasar Uang, reksadana BRI Balanced Regular Income Fund. Produk-produk itu mencatatkan pertumbuhan di atas 10% secara ytd.

Adapun MI yang mencatat pertumbuhan dana kelolaan terbesar hingga Juni 2024 yakni Henan Putihrai Asset Management (HPAM). Per Juni 2024, HPAM telah mengelola AUM sekitar Rp 8,74 triliun, naik 18% ytd.

SVP, Head of Retail, Product Research & Distribution Division HPAM, Reza Fahmi Riawan mengungkapkan, faktor pendukung pertumbuhan dana kelolaan HPAM di antaranya karena peningkatan jumlah investor.

Baca Juga: Meski Dana Kelolaan Turun, Reksadana Pendapatan Tetap Diramal Makin Diminati

"Produk reksadana unggulan selama semester I 2024 adalah HPAM Ekuitas Syariah Berkah. Reksadana kelas aset saham ini berhasil mengundang lebih banyak investor karena produknya yang terfokus pada saham-saham berbasis syariah, serta memiliki kinerja tinggi terhadap indeks," kata Reza kepada KONTAN, kemarin (16/7).

HPAM sepanjang tahun ini menargetkan dana kelolaan bertumbuh 15% year on year (yoy) dengan harapan total dana kelolaan mencapai Rp 10 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli