JAKARTA. Manajer investasi (MI) tidak mau kalah dengan perusahaan asuransi yang agresif menjajakan asuransi berbalut investasi (unitlink). Dua MI mengungkapkan niatnya menerbitkan produk reksadana yang dilengkapi dengan fitur asuransi. BNI Asset Management salah satunya. Idhamshah Runizam, Direktur Utama BNI Asset Management, menuturkan, produk ini memberikan keuntungan ganda bagi investor. Selain akan menikmati return reksadana, investor juga mendapatkan perlindungan asuransi jiwa. "Pembayaran premi akan kami pisahkan dengan pembelian unit penyertaan reksadana," ujar dia.
Agar manfaat asuransi tetap bisa didapatkan, investor harus menambah investasi secara berkala (top-up) sebesar nominal yang dipilih hingga produk jatuh tempo. Jika top up terhenti, manfaat asuransi juga berhenti. "Namun, investor tetap akan mendapatkan keuntungan dari return reksadana yang telah diinvestasikan," jelas Idhamshah. Setoran dana untuk investasi tetap diinvestasikan MI. Idham mengklaim, biaya alias fee produk hibrid ini tidak jauh berbeda dengan reksadana konvensional. Namun, dia masih enggan mengungkapkan manfaat rinci asuransi yang ditawarkan produk itu. BNI Asset Management bekerja sama dengan BNI Life Insurance. Rencananya, produk BNI ini akan meluncur bulan ini juga. Indikasi return dipatok 10%. "Tenornya lima tahun," ujar Idham. BNI mematok investasi awal minimal Rp 100.000. Sasaran utama produk ini adalah karyawan grup PT Bank BNI, berikut anak perusahaannya yang berada di seluruh Indonesia. Dua tahun ke depan, produk ini diharapkan bisa meraup dana kelolaan Rp 1 triliun.