JAKARTA. Manajer investasi mengubah strategi reksadana pasar uang, seiring penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate. Salah satunya, Sinarmas Asset Management, yang berencana memperbesar porsi obligasi di produk Danamas Rupiah Plus kelolaannya. "Kami akan melihat peluang obligasi bertenor di bawah satu tahun ketimbang pasar uang," ujar Jamial Salim, Direktur Sinarmas Asset Management Jakarta, Rabu (25/3). Menilik fund fact sheet Februari 2015, reksadana ini memiliki komposisi mayoritas di time deposit dan giro sebesar 76,02%,sisanya 23,98% diputar di obligasi korporasi. Produk ini sebenarnya leluasa memutar di instrumen pasar uang hingga 100% dan efek utang jatuh tempo kurang dari satu tahun hingga 100%.
Manajer investasi memperbesar porsi obligasi
JAKARTA. Manajer investasi mengubah strategi reksadana pasar uang, seiring penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate. Salah satunya, Sinarmas Asset Management, yang berencana memperbesar porsi obligasi di produk Danamas Rupiah Plus kelolaannya. "Kami akan melihat peluang obligasi bertenor di bawah satu tahun ketimbang pasar uang," ujar Jamial Salim, Direktur Sinarmas Asset Management Jakarta, Rabu (25/3). Menilik fund fact sheet Februari 2015, reksadana ini memiliki komposisi mayoritas di time deposit dan giro sebesar 76,02%,sisanya 23,98% diputar di obligasi korporasi. Produk ini sebenarnya leluasa memutar di instrumen pasar uang hingga 100% dan efek utang jatuh tempo kurang dari satu tahun hingga 100%.