Manajer investasi optimalkan racikan portofolio saat IHSG bullish



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan  (IHSG) terus mengukir rekor baru. Hal tersebut akan berdampak positif bagi kinerja reksadana saham. Sejalan dengan rekor IHSG, adakah perubahan strategi manajer investasi dalam mengelola portofolio yang menjadi aset dasar reksadana?

Sekadar informasi, IHSG pada Selasa (23/1) telah mencapai 6.635,33. Sejumlah sektor saham mengalami pertumbuhan positif, seperti sektor pertambangan yang naik 18,83%, properti 3,65%, dan industri dasar 2,53% secara year to date (ytd).

Direktur Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo mengatakan, Bahana telah mengantisipasi kenaikan IHSG dengan cara rebalancing portofolio produk-produk reksadana saham. "Perubahan portofolio berjalan alami seiring perubahan fundamental yang mempengaruhi harga saham," kata dia, kemarin.


Kendati begitu, Soni mengaku rebalancing yang dilakukan Bahana TCW tidak sampai mengubah sektor saham yang menjadi andalan. Ia menyebut Bahana TCW masih setia dengan sektor-sektor saham pilihan yang ada, khususnya sektor pertambangan.

Sektor tersebut dijadikan ujung tombak lantaran ditopang oleh kenaikan harga komoditas di awal tahun ini. Sektor saham lainnya yang dipilih adalah konsumer dan konstruksi.

Sedangkan, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menyebut, pihaknya masih setia mengombinasikan saham-saham sektor properti, konsumer dan perbankan, kendati tren bullish IHSG tengah terjadi. Ketiga sektor saham tersebut dinilai memiliki potensi kinerja yang bagus sepanjang tahun ini.

Namun sebagai langkah antisipasi kenaikan IHSG, Panin Asset Management akan lebih fokus pada aspek likuiditas dan valuasi harga saham dalam menentukan aset dasar portofolio reksadana.

Sementara itu, Managing Director, Head Sales and Marketing Henan Putihrai Asset Management, Markam Halim menyatakan, perusahaannya  belum akan mengubah strategi pengelolaan portofolio reksadana saham dalam waktu dekat. Alasannya, strategi HPAM disesuaikan dengan tujuan jangka panjang. 

"Sampai saat ini semua keadaan masih sesuai dengan pandangan jangka panjang kami," katanya, Selasa (23/1).HPAM menaruh harapan pada sektor perbankan, infrastruktur, dan konsumer sebagai aset dasar portofolio reksadana saham. 

Target return

Dengan tren IHSG yang tengah bullish, Markam yakin kinerja reksadana saham akan terus tumbuh berkat sejumlah sentimen positif yang terjadi di pasar saham. Salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi dunia dan gencarnya pembangunan infrastruktur di dalam negeri.

Kemampuan tiap manajer investasi dalam meracik strategi portofolio, menurut Markam, bakal jadi faktor penentu di tengah kondisi pasar yang relatif kondusif pada tahun ini. Markam dan Rudiyanto menargetkan kinerja reksadana saham yang dikelola mampu mencatatkan imbal hasil di atas indeks pada tahun ini.

Soni sangat optimistis. Ia menargetkan produk reksadana saham milik Bahana TCW mampu mencetak imbal hasil 17% sepanjang tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati