KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana saham tercatat sebagai produk reksadana dengan kinerja terburuk sepanjang 2019. Di sisi lain, reksadana pendapatan tetap tercatat sebagai produk dengan return terbaik berkat derasnya laju investasi ke surat utang negara (SUN). Meski begitu, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana memproyeksikan, kinerja reksadana saham akan membaik tahun ini. Menurut Wawan, kinerja reksadana saham akan membaik seiring proyeksi pertumbuhan IHSG sebesar 9% hingga akhir tahun. Dengan adanya peningkatan kinerja IHSG, reksadana saham juga akan menunjukkan peningkatan performa. Katalis positif lainnya adalah kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan 5% dan bunga deposito 4,5%. Suku bunga rendah dapat menjadi pemantik stabilitas pertumbuhan perekonomian negara di atas 5%. Selain itu, rendahnya suku bunga diharapkan meningkatkan aliran dana dalam negeri.
Manajer investasi optimistis kinerja reksadana saham akan membaik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana saham tercatat sebagai produk reksadana dengan kinerja terburuk sepanjang 2019. Di sisi lain, reksadana pendapatan tetap tercatat sebagai produk dengan return terbaik berkat derasnya laju investasi ke surat utang negara (SUN). Meski begitu, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana memproyeksikan, kinerja reksadana saham akan membaik tahun ini. Menurut Wawan, kinerja reksadana saham akan membaik seiring proyeksi pertumbuhan IHSG sebesar 9% hingga akhir tahun. Dengan adanya peningkatan kinerja IHSG, reksadana saham juga akan menunjukkan peningkatan performa. Katalis positif lainnya adalah kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan 5% dan bunga deposito 4,5%. Suku bunga rendah dapat menjadi pemantik stabilitas pertumbuhan perekonomian negara di atas 5%. Selain itu, rendahnya suku bunga diharapkan meningkatkan aliran dana dalam negeri.