KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi balas dendam yang berpotensi membuat perang Amerika Serikat (AS) dan Iran semakin panas membawa iklim ketidakpastian di pasar keuangan dalam negeri. Tidak dapat dipungkiri kondisi ini membuat investor was-was. Namun, para manager investasi masih optimistis bahwa sentimen negatif dari kisruh AS dan Iran hanya berdampak dalam jangka pendek. Susanto Chandra, Chief Investment Officer Kisi Asset Management berpendapat pengaruh sentimen AS dan Iran hanya untuk jangka pendek karena dampak perang ke perusahaan di Indonesia hingga saat ini tidak ada. Hanya saja, Susanto memproyeksikan perang tersebut berpotensi mengerek harga minyak. Apabila perang berlanjut, investor harus terus memonitor pengaruh harga minyak terhadap laba bersih perusahaan di dalam negeri dan inflasi.
Manajer investasi proyeksikan sentimen negatif dari perang AS-Iran hanya sementara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi balas dendam yang berpotensi membuat perang Amerika Serikat (AS) dan Iran semakin panas membawa iklim ketidakpastian di pasar keuangan dalam negeri. Tidak dapat dipungkiri kondisi ini membuat investor was-was. Namun, para manager investasi masih optimistis bahwa sentimen negatif dari kisruh AS dan Iran hanya berdampak dalam jangka pendek. Susanto Chandra, Chief Investment Officer Kisi Asset Management berpendapat pengaruh sentimen AS dan Iran hanya untuk jangka pendek karena dampak perang ke perusahaan di Indonesia hingga saat ini tidak ada. Hanya saja, Susanto memproyeksikan perang tersebut berpotensi mengerek harga minyak. Apabila perang berlanjut, investor harus terus memonitor pengaruh harga minyak terhadap laba bersih perusahaan di dalam negeri dan inflasi.