Manchester City Kecewa dengan Liga Primer, Ada Masalah Apa?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manchester City telah mengajukan tuduhan kepada Liga Premier atas “penyajian yang menyesatkan” terkait hasil tribunal transaksi pihak terkait (APT).

Ketegangan di dalam liga sepak bola Inggris semakin meningkat seiring dengan klaim klub juara ini bahwa liga tersebut menyajikan ringkasan tribunal yang “aneh” dan mengandung “beberapa ketidakakuratan”. Hal ini dapat memicu lebih banyak konflik hukum jika klub-klub lainnya mendorong perubahan cepat terhadap aturan APT.

Tuduhan Manchester City

Simon Cliff, penasihat hukum Manchester City, mengungkapkan kekecewaannya dalam surat yang dikirim ke semua klub di liga atas klaim Liga Premier yang menyatakan bahwa klub tersebut tidak berhasil dalam tantangan hukum yang diajukan.


Liga mengakui bahwa hanya ada “sejumlah elemen diskrit” dari aturan yang tidak mematuhi hukum persaingan. Namun, dalam surat tersebut, Cliff menegaskan bahwa ringkasan liga tentang keputusan panel tribunal tidak akurat.

Baca Juga: Hukuman Doping Paul Pogba Dipangkas dari 4 Tahun Menjadi 18 Bulan

“Di waktu yang sama, mengingat temuan dalam keputusan ini, sekarang adalah waktu untuk refleksi dan pertimbangan yang hati-hati oleh semua klub, dan bukan untuk reaksi yang tergesa-gesa,” tulis Cliff, memperingatkan klub-klub untuk tidak terburu-buru dalam merubah aturan APT berdasarkan hasil tribunal.

Rencana Perubahan Aturan APT

Liga Premier telah merencanakan pertemuan para pemegang saham untuk memperbaiki aturan APT dalam waktu dekat. Cliff menganggap langkah cepat ini sebagai “jalan yang tidak bijaksana” yang dapat menyebabkan proses hukum lebih lanjut dan biaya tambahan.

Dia juga menyoroti kekhawatiran yang lebih besar terhadap saran Liga Premier untuk menyetujui aturan baru dalam sepuluh hari ke depan.

Telegraph Sport melaporkan bahwa ketegangan semakin meningkat menjelang pertemuan klub, di mana Manchester City menentang rencana untuk mengeluarkan uji nilai pasar yang adil terhadap pinjaman pemegang saham secara retrospektif.

Hal ini bisa dianggap diskriminatif, mengingat klub-klub seperti Arsenal, yang merupakan rival pahit City, juga telah mendapatkan manfaat dari pinjaman semacam itu.

Baca Juga: Van Nistelrooy Diunggulkan Sebagai Pengganti Ten Hag

Sejarah APT dan Keputusan Tribunal

Manchester City meluncurkan klaim arbitrase yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Februari lalu, menuduh adanya “diskriminasi” terkait aturan nilai pasar pada sponsor dan transfer. Sidang arbitrase selama dua minggu dilakukan secara tertutup pada bulan Juni, dihadiri oleh sekitar 60 pengacara.

Keputusan tribunal yang diterbitkan menyebutkan bahwa aturan APT dinyatakan tidak sah. Cliff mencatat, “Ketika Liga Premier berkonsultasi dan mengusulkan aturan APT awal pada akhir 2021, kami menunjukkan bahwa proses tersebut tergesa-gesa, tidak dipikirkan dengan baik, dan akan menghasilkan aturan yang anti-kompetitif. Keputusan baru-baru ini telah membenarkan kekhawatiran tersebut.”

Pembagian Pandangan di Antara Klub

Ketegangan di antara klub-klub liga terlihat jelas, di mana beberapa klub seperti Manchester United, Liverpool, Arsenal, dan Tottenham Hotspur memberikan kesaksian mendukung Liga Premier.

Sementara itu, klub-klub seperti Everton, Newcastle United, dan Chelsea memberikan dukungan kepada Manchester City, dengan Nottingham Forest juga diperkirakan bersimpati terhadap posisi klub juara tersebut.

Baca Juga: Pemain Hebat Spanyol dan Barcelona Andres Iniesta Memutuskan Pensiun

Cliff menegaskan dalam pesan kepada klub-klub lain bahwa keputusan tribunal “tidak mengandung ‘dukungan’ terhadap aturan APT, juga tidak menyatakan bahwa aturan APT, sebagaimana yang diberlakukan, adalah ‘perlu’ untuk memastikan efektivitas kontrol keuangan liga.”

Editor: Handoyo .