KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manchester City saat ini menghadapi tantangan berat setelah mengalami empat kekalahan berturut-turut. Manajer Pep Guardiola menyatakan optimisme bahwa timnya akan segera bangkit dan mencapai performa terbaik. Kekalahan 2-1 dari Brighton menjadi puncak dari rentetan kekalahan mereka setelah sebelumnya dikalahkan Bournemouth di Premier League, Tottenham di Carabao Cup, dan Sporting di Liga Champions.
Penyebab Menurunnya Performa Manchester City
Manchester City diketahui tidak mencapai standar permainan tinggi mereka yang biasa, sebagian besar akibat masalah cedera yang dialami beberapa pemain kunci.
Baca Juga: Jadi Nahkoda Baru MU, Ruben Amorim Bawa Tim Pelatihnya Sendiri dari Sporting Lisbon Ruben Dias, John Stones, Kevin de Bruyne, dan Jack Grealish adalah beberapa nama besar yang saat ini absen dari lapangan. Hal ini berdampak signifikan pada struktur dan kualitas permainan City. Guardiola menekankan pentingnya menjaga mentalitas tidak cepat puas, khususnya setelah banyak kemenangan yang mereka raih. “Kami tahu betapa sulitnya untuk selalu berada di puncak, dan betapa menyenangkannya ketika kami kembali meraih kemenangan,” ujar Guardiola. Meski demikian, ia menegaskan bahwa November masih terlalu dini untuk meremehkan potensi tim, dan mereka akan bekerja keras untuk segera pulih.
Dampak Absennya Pemain Kunci
Absennya Rodri dan Oscar Bobb turut menambah beban tim. Cedera yang dialami pemain-pemain penting ini mengharuskan Guardiola untuk memanggil talenta muda, seperti Jahmai Simpson-Pusey yang baru berusia 19 tahun dan debut melawan Brighton. Sementara beberapa pemain muda tampil menjanjikan, mereka masih membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan intensitas dan tuntutan kompetisi kelas atas seperti Premier League dan Liga Champions.
Baca Juga: Manchester United Umumkan Kepergian Ruud van Nistelrooy, Era Baru Ruben Amorim Di sisi lain, tim-tim rival seperti Liverpool memanfaatkan situasi ini dengan baik, berhasil unggul lima poin dari City setelah kemenangan mereka atas Aston Villa. Hal ini membuat persaingan di papan atas semakin ketat, dengan City harus mengejar ketertinggalan dalam pertandingan-pertandingan berikutnya.
Tantangan Mentalitas dalam Kompetisi Liga
Sebagai seorang mantan pemain, Guardiola memahami bahwa kekalahan adalah bagian dari sepak bola. Ia menyatakan bahwa pengalaman menang di masa lalu tidak menjamin tim akan selalu bebas dari kekalahan di masa depan. “Orang-orang mungkin berpikir bahwa kemenangan sebelumnya membuat kami kebal terhadap kekalahan, tapi itu tidak benar,” jelasnya. Rangkaian pertandingan musim gugur 2023 ini mengingatkan Guardiola pada periode sulit di mana tim hanya meraih satu kemenangan dalam enam pertandingan sebelum akhirnya mengamankan kembali gelar Liga Premier.
Baca Juga: Akhirnya Ruben Amorim Tiba di Carrington, Siap Pimpin Manchester United Jadwal Ketat Menuju Akhir Tahun
Setelah jeda internasional, Manchester City dihadapkan pada jadwal yang berat menuju akhir tahun. Mereka dijadwalkan menghadapi tim-tim kuat seperti Tottenham, Liverpool, Nottingham Forest, Crystal Palace, Manchester United, dan Aston Villa.
Guardiola menyadari bahwa jadwal ini memerlukan persiapan matang dan kesatuan tim yang solid. Dalam situasi ini, kebugaran pemain akan sangat menentukan. Pemain yang cedera perlu mendapatkan pemulihan optimal, sementara pemain yang tersedia harus menjaga kebugaran untuk tetap kompetitif dalam jadwal padat.
Editor: Handoyo .