KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manchester City kembali menjadi sorotan setelah menuduh Premier League memberikan informasi yang "menyesatkan" terkait putusan dalam kasus hukum besar terkait aturan transaksi komersial dengan pihak terkait atau Associated Party Transactions (APT). Klub tersebut, yang dimiliki oleh City Football Group yang didukung Abu Dhabi, mengklaim bahwa beberapa aturan yang dihadirkan Premier League terkait APT dinyatakan tidak sah oleh pengadilan, meskipun Premier League juga mengklaim kemenangan dalam sebagian besar poin dari kasus ini. Artikel ini akan membahas secara rinci latar belakang perselisihan antara Manchester City dan Premier League, serta dampak yang mungkin timbul dari putusan hukum ini bagi kedua pihak dan klub-klub lainnya.
Baca Juga: Pemain Hebat Spanyol dan Barcelona Andres Iniesta Memutuskan Pensiun Latar Belakang Kasus
Kasus ini berpusat pada aturan Associated Party Transactions (APT), yang bertujuan untuk memastikan bahwa kesepakatan sponsor antara klub dengan perusahaan yang terkait dengan pemilik klub tersebut dilakukan dengan nilai pasar yang wajar. Aturan ini dianggap penting untuk menjaga keadilan dalam persaingan keuangan antar klub Premier League, terutama untuk mencegah adanya kesepakatan yang dapat disalahgunakan oleh pemilik klub yang memiliki hubungan dengan sponsor tertentu. Manchester City, melalui penasihat umumnya Simon Cliff, mengirimkan surat kepada Premier League dan 19 klub lainnya, menyatakan bahwa ringkasan putusan yang diberikan oleh CEO Premier League Richard Masters "menyesatkan dan mengandung beberapa ketidakakuratan." Dalam surat tersebut, Manchester City menekankan bahwa pengadilan menyatakan aturan APT tidak sah, dan menurut mereka, ini berarti bahwa semua aturan APT menjadi batal.
Isi Surat Manchester City
Simon Cliff, dalam suratnya, menawarkan beberapa "klarifikasi" untuk membantu klub-klub memahami putusan dengan lebih baik. Ia menyebutkan bahwa Premier League keliru dalam menyatakan bahwa aturan APT mendapat "dukungan" dari pengadilan.
Baca Juga: Pertarungan Hukum Manchester City vs Premier League Masih Panas Cliff menegaskan bahwa aturan APT dianggap bertentangan dengan hukum persaingan dan hukum publik, yang menyebabkan aturan tersebut tidak dapat ditegakkan. Ia juga menyoroti bahwa langkah Premier League untuk mengubah aturan APT dalam waktu dua minggu ke depan adalah tindakan yang prematur. Cliff memperingatkan bahwa hal ini dapat menimbulkan lebih banyak proses hukum jika tidak ditangani dengan hati-hati.
Posisi Premier League
Di sisi lain, Premier League menyatakan bahwa putusan pengadilan menolak sebagian besar tantangan yang diajukan oleh Manchester City, serta memberikan dukungan terhadap kerangka aturan APT yang ada. Menurut Premier League, mayoritas argumen hukum Manchester City tidak berhasil, meskipun memang ada beberapa poin yang harus disesuaikan agar aturan APT sesuai dengan hukum persaingan. Premier League juga berupaya untuk memperbaiki aturan APT dalam waktu dekat untuk memastikan bahwa mereka mematuhi ketentuan hukum persaingan yang ada.
Implikasi Bagi Klub Lain
Kasus ini menimbulkan pertanyaan penting mengenai bagaimana aturan keuangan Premier League diterapkan, terutama dalam hal hubungan antara pemilik klub dan sponsor yang terkait.
Baca Juga: Legenda Total Football Asal Belanda Meninggal Dunia pada Usia 73 Tahun Dengan adanya perbedaan pandangan antara Manchester City dan Premier League, klub-klub lain di liga ini harus mempertimbangkan posisi mereka dalam kaitannya dengan aturan yang mungkin diubah dalam waktu dekat. Cliff juga memperingatkan bahwa revisi aturan APT yang terburu-buru dapat menimbulkan lebih banyak tantangan hukum dan biaya tambahan bagi liga dan klub-klub lainnya. Oleh karena itu, ia menyarankan agar proses refleksi dilakukan dengan hati-hati sebelum membuat keputusan yang tergesa-gesa.
Respons dan Langkah Selanjutnya
Sampai saat ini, Manchester City belum memberikan komentar lebih lanjut terkait surat tersebut. Sementara itu, Premier League juga menolak memberikan komentar resmi, namun sumber senior di Premier League menyatakan bahwa mereka menolak pandangan bahwa ringkasan putusan mereka menyesatkan atau tidak akurat.
Baca Juga: Perang Saudara Liga Primer Inggris Meletus Setelah Vonis Manchester City Saat ini, konsultasi dengan klub-klub sedang berlangsung, dan mereka dijadwalkan untuk bertemu minggu depan guna membahas implikasi dari putusan ini. Meskipun demikian, belum akan ada pemungutan suara pada pertemuan tersebut. Kasus ini juga terpisah dari tuduhan terhadap Manchester City terkait pelanggaran regulasi keuangan Premier League yang lain, di mana City menghadapi 115 dakwaan atas dugaan pelanggaran yang terjadi sejak tahun 2009. Klub tersebut secara konsisten membantah tuduhan tersebut.
Editor: Handoyo .