Manchester United Awali Musim yang Buruk. Ten Hag: Tidak Ada yang Perlu Dikhawatirkan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajer Manchester United, Erik ten Hag, menegaskan bahwa ia tidak merasa "panik" meskipun timnya mengalami awal musim yang buruk.

Setelah kekalahan memalukan 3-0 dari Tottenham, yang membuat United terpuruk di posisi ke-13 klasemen, Ten Hag tetap yakin bahwa musim ini masih bisa berakhir dengan sukses.

Ten Hag: Tidak Perlu Panik

Erik ten Hag, dalam wawancaranya dengan Sky Sports, menyatakan bahwa ia percaya masalah yang dihadapi timnya saat ini bisa diselesaikan. "Tidak ada yang mudah, tetapi ini bukan sesuatu yang membuat saya panik," kata Ten Hag. "Kami bisa mengatasi ini, tim ini bisa mengatasi ini."


United hanya memenangkan tiga dari sembilan pertandingan di semua kompetisi musim 2023-2025, dengan kemenangan atas Fulham dan Southampton di liga, serta kemenangan atas Barnsley di EFL Cup. Meskipun hasil ini mengecewakan, Ten Hag tetap optimis bahwa timnya akan kembali ke jalur yang benar.

Baca Juga: Manchester United Berhasil Menangkan Banding atas Kartu Merah Fernandes

Dukungan Penuh dari Klub

Ten Hag menikmati musim debut yang sukses di Old Trafford pada 2022-2023, ketika ia membawa United finis di posisi ketiga Liga Premier, memenangkan EFL Cup, dan menjadi runner-up di Piala FA.

Musim lalu, meskipun United berakhir di posisi kedelapan - posisi terendah mereka dalam sejarah Liga Premier - mereka menutup musim dengan kemenangan di final Piala FA atas Manchester City.

Atas pencapaiannya, Ten Hag diberi kontrak baru yang berlaku hingga 2026. CEO klub, Omar Berrada, bulan lalu menyatakan bahwa Ten Hag mendapatkan dukungan penuh dari klub.

Ten Hag menjelaskan bahwa strategi klub adalah mendatangkan pemain-pemain muda dalam periode transisi, dan ia menegaskan bahwa dirinya memiliki catatan konsisten meraih trofi dalam enam musim terakhir kariernya.

Perubahan dalam Skuad dan Tantangan Taktis

Pada musim panas lalu, Ten Hag didukung di bursa transfer dengan perekrutan sejumlah pemain, termasuk Joshua Zirkzee, Leny Yoro, Matthijs de Ligt, Noussair Mazraoui, dan Manuel Ugarte.

Baca Juga: Manchester United Diperkirakan Tetap Mempertahankan Ten Hag Sebagai manajer

Meskipun demikian, performa United sejauh ini jauh dari harapan. Dalam enam pertandingan pertama liga, United hanya mencetak lima gol, yang menjadi jumlah gol terendah sejak musim 2007-2008 pada tahap ini.

United juga mengalami kekalahan beruntun di Old Trafford tanpa mencetak gol, yang terakhir kali terjadi pada November 2021, di era Ole Gunnar Solskjaer. Namun, Ten Hag menegaskan pentingnya untuk tetap berpegang pada rencana yang telah disusun.

"Jika Anda kehilangan keyakinan, Anda kehilangan segalanya," kata Ten Hag.

"Kami harus terus melangkah dan tetap pada rencana," tambahnya.

Proses Transisi dan Tantangan di Manchester United

Ten Hag menyadari bahwa United sedang melalui periode transisi yang panjang, dan sejak kedatangannya, perubahan diperlukan untuk membangun kembali tim.

"Kami tahu bahwa kami harus mengganti beberapa pemain tua dan memilih untuk mendatangkan pemain-pemain muda. Ini memerlukan waktu untuk menyampaikan pesan-pesan, untuk menerapkan model permainan, dan memperkenalkan budaya baru. Itu memerlukan waktu," ujarnya.

Baca Juga: Erik Ten Hag Tak Khawatir Dipecat Pasca Kekalahan 0-3 dari Tottenham di Old Trafford

Kritik Terhadap Kurangnya "Api dan Gairah"

Selama musim panas, terjadi perubahan dalam staf pelatih United, dengan Ruud van Nistelrooy dan Rene Hake bergabung menggantikan Steve McClaren, Benni McCarthy, dan Mitchell van der Gaag.

McCarthy, yang bekerja di bawah Ten Hag selama dua tahun di Old Trafford, mengkritik pendekatan Ten Hag yang dinilai kurang menunjukkan gairah dalam melatih.

"Dalam sepak bola modern, saya percaya bahwa pemain ingin melihat lebih banyak gairah dari pelatih mereka," kata McCarthy kepada situs Zerozero Portugal.

"Mereka perlu merasakan bahwa pelatih bersama mereka dan bersedia bertarung bersama mereka. Taktisnya, Erik berada di puncak. Tetapi ia kurang menunjukkan api, kurang menunjukkan gairah. Itulah perbedaan antara kami," terangnya.

Editor: Handoyo .