KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manchester United berhasil mengakhiri tren negatif mereka dengan kemenangan dramatis atas Brentford di Old Trafford. Pertandingan yang berlangsung penuh tekanan ini memperlihatkan kebangkitan tim asuhan Erik ten Hag setelah tertinggal di babak pertama.
Latar Belakang Pertandingan
Pada babak pertama, Manchester United terancam mengalami kekalahan ketiga berturut-turut di Old Trafford, sebuah kondisi yang belum pernah mereka alami sejak 1979. Brentford unggul melalui gol Ethan Pinnock, yang memanfaatkan umpan dari sepak pojok Mikkel Damsgaard. Kegagalan United dalam mengantisipasi situasi bola mati kembali menjadi sorotan.
Namun, situasi tersebut justru memicu reaksi keras dari skuad United yang merasa ada ketidakadilan terkait keputusan-keputusan wasit, terutama saat Matthijs de Ligt terpaksa keluar lapangan karena cedera kepala. Ketidakpuasan ini tampaknya memberikan bahan bakar tambahan bagi tim Erik ten Hag untuk tampil lebih agresif di babak kedua.
Baca Juga: Inter Miami Lolos Piala Dunia Antarklub Setelah Hattrick Lionel Messi dalam 11 Menit Babak Pertama: Kekacauan di Pertahanan United
Pertandingan dimulai dengan tempo yang tinggi, di mana Brentford menunjukkan keunggulan dalam strategi bola mati mereka. Setiap kali mereka mendapatkan kesempatan dari sepak pojok atau tendangan bebas, United tampak kesulitan dalam bertahan. Ini terbukti dari gol pembuka Pinnock yang tercipta setelah lini pertahanan United kehilangan konsentrasi, terutama saat De Ligt harus ditarik keluar sementara untuk perawatan. Sebelum jeda, United tampak tanpa arah. Mereka tidak hanya gagal menciptakan peluang yang berarti, tetapi juga menghadapi tekanan terus-menerus dari serangan balik Brentford. Situasi ini diperburuk dengan fakta bahwa United hanya mampu mencetak satu gol dalam lima jam terakhir di Premier League sebelum pertandingan ini, menunjukkan betapa tumpulnya serangan mereka.
Babak Kedua: Kebangkitan di Old Trafford
Memasuki babak kedua, perubahan signifikan dalam pendekatan permainan Manchester United mulai terlihat. Dengan kehadiran pemain muda Alejandro Garnacho yang ditempatkan di posisi sayap kiri, United mulai menyerang dengan lebih intens. Garnacho mencetak gol penyeimbang yang brilian melalui tendangan voli setelah menerima umpan silang dari Marcus Rashford.
Baca Juga: Lionel Messi di Ambang Pensiun, Akankah Kita masih Melihatnya di Piala Dunia 2026? Tidak lama setelah gol penyeimbang tersebut, Rasmus Højlund memastikan kemenangan United dengan mencetak gol keduanya musim ini. Gol ini tercipta melalui kerja sama apik antara Bruno Fernandes dan Christian Eriksen, di mana Fernandes mengirimkan umpan kilat yang diselesaikan dengan baik oleh Højlund. Kemenangan ini merupakan yang pertama bagi United setelah enam pertandingan tanpa kemenangan, sebuah pencapaian yang sangat penting bagi Erik ten Hag dan timnya.
Evaluasi Strategi Erik ten Hag
Kemenangan ini memang memberikan angin segar bagi Erik ten Hag, tetapi masalah fundamental dalam pertahanan United tetap terlihat. Ketidakmampuan mereka untuk bertahan dalam situasi bola mati, serta ketergantungan yang berlebihan pada pemain-pemain tertentu, masih menjadi perhatian utama. Meski berhasil meraih kemenangan, performa United di babak pertama memperlihatkan betapa rentannya mereka ketika menghadapi tim yang terorganisir dengan baik seperti Brentford. Di sisi lain, perubahan taktik di babak kedua, dengan memanfaatkan kecepatan dan kreativitas pemain muda seperti Garnacho, menunjukkan bahwa Ten Hag mampu beradaptasi. Namun, ini belum cukup untuk menunjukkan bahwa United telah keluar dari krisis yang mereka alami dalam beberapa pertandingan terakhir.
Implikasi Bagi Brentford
Bagi Brentford, kekalahan ini tentu sangat mengecewakan, terutama setelah mereka unggul lebih dulu. Namun, ada banyak hal positif yang bisa dipetik dari performa mereka.
Baca Juga: Barcelona Nyaris Tertipu Rp 16,8 Miliar Pengacara Palsu Robert Lewandowski Brentford terus menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang sulit dikalahkan, terutama dengan keunggulan mereka dalam situasi bola mati. Strategi bola mati yang diterapkan oleh Thomas Frank jelas menjadi senjata andalan tim ini. Namun, kekalahan seperti ini juga menunjukkan bahwa Brentford harus lebih mampu mempertahankan keunggulan mereka, terutama saat bermain di stadion besar seperti Old Trafford. Ini merupakan kekalahan kedua mereka di Manchester setelah sempat unggul, sebuah pola yang harus segera diatasi jika mereka ingin bersaing di papan tengah Premier League.
Editor: Handoyo .