KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manchester United, salah satu klub sepak bola terbesar di dunia, telah menjadi sorotan terkait kebijakan pemotongan anggaran yang dilakukan oleh pemilik baru, Sir Jim Ratcliffe. Salah satu dampak yang dirasakan adalah kemungkinan pengurangan dana tahunan sebesar £40,000 yang diberikan kepada Asosiasi Pendukung Penyandang Disabilitas Manchester United (MUDSA). MUDSA, yang berdiri sejak 1989, dikenal sebagai salah satu asosiasi sepak bola penyandang disabilitas tertua di dunia, dan tahun ini merayakan ulang tahun ke-35.
Sejarah dan Peran Asosiasi Pendukung Penyandang Disabilitas Manchester United
Asosiasi Pendukung Penyandang Disabilitas Manchester United didirikan pada tahun 1989 dengan tujuan meningkatkan akses dan fasilitas bagi para pendukung penyandang disabilitas. MUDSA telah memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas untuk menikmati pengalaman menonton pertandingan yang setara dengan pendukung lainnya.
Baca Juga: Xabi Alonso Dirumorkan Bakal Merapat ke Manchester City Gantikan Pep Guardiola Salah satu kontribusi signifikan MUDSA adalah bekerja sama dengan manajemen klub untuk menyediakan platform khusus di stadion Old Trafford, yang memungkinkan para penyandang disabilitas menonton pertandingan dengan nyaman. Setiap tahunnya, MUDSA menyelenggarakan acara-acara besar seperti perayaan Natal dan berbagai pertemuan yang melibatkan para pemain, staf, dan penggemar. Melalui dukungan keuangan yang diberikan oleh Manchester United, MUDSA dapat menjalankan kegiatan-kegiatan ini dan terus mengembangkan fasilitas untuk para penyandang disabilitas.
Kebijakan Pemotongan Anggaran oleh Sir Jim Ratcliffe
Sejak awal tahun 2024, Sir Jim Ratcliffe, yang kini menjadi pemilik sebagian dari Manchester United, telah mengambil berbagai langkah untuk memangkas anggaran klub. Langkah-langkah ini diambil dengan tujuan meningkatkan efisiensi keuangan klub, terutama di tengah tekanan keuangan yang terus meningkat dalam dunia sepak bola. Beberapa pemotongan anggaran yang telah dilakukan termasuk penghentian kontrak duta besar Sir Alex Ferguson dan pembatasan anggaran pada beberapa bagian lain di klub.
Baca Juga: Liverpool Berpotensi Kehilangan 3 Bintang Utamanya Akhir Tahun Ini Meskipun banyak penghematan yang telah dilakukan untuk mengurangi biaya operasional, pemotongan dana untuk MUDSA memunculkan kontroversi. Dukungan keuangan sebesar £40,000 yang biasanya diberikan Manchester United kepada MUDSA kini sedang dievaluasi untuk kemungkinan pengurangan hingga 50%. Keputusan ini dikabarkan masih dalam tahap pertimbangan, namun telah menimbulkan kekhawatiran dari para pendukung penyandang disabilitas dan pihak-pihak terkait.
Dampak Pemotongan Anggaran Terhadap MUDSA
Potensi pemotongan anggaran ini menimbulkan sejumlah kekhawatiran mengenai keberlangsungan program dan acara yang telah menjadi tradisi tahunan MUDSA. Salah satu acara yang paling terpengaruh adalah pesta Natal tahunan yang sudah menjadi kegiatan ikonik bagi para anggota asosiasi. Beberapa tiket untuk acara ini disubsidi dari dana tahunan yang diberikan klub, sehingga jika pemotongan anggaran ini terjadi, mungkin akan berdampak pada biaya kehadiran anggota atau bahkan keberlangsungan acara tersebut. Selain itu, pemotongan anggaran dapat mempengaruhi upaya MUDSA untuk terus meningkatkan fasilitas dan aksesibilitas di stadion Old Trafford. Proyek-proyek seperti peningkatan platform pandang bagi penyandang disabilitas mungkin akan tertunda atau terbengkalai jika dana yang tersedia terbatas. Hal ini tentu saja bertentangan dengan komitmen klub untuk menyediakan pengalaman terbaik bagi seluruh penggemar, termasuk penyandang disabilitas.
Tanggapan dari Publik dan Para Pemain
Kabar tentang pemotongan dana untuk MUDSA telah menimbulkan beragam reaksi dari publik dan para pemain Manchester United, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun.
Baca Juga: Barcelona Bidik Erling Haaland Sebagai Pengganti Lewandowski Beberapa mantan pemain, termasuk Denis Irwin, telah menunjukkan dukungan mereka untuk MUDSA dan mengenang jasa-jasa Chas Banks, sekretaris MUDSA yang baru saja meninggal pada tahun 2024. Dalam sebuah wawancara, Irwin menyatakan bahwa MUDSA telah memberikan kenangan indah bagi para pemain yang biasa menghadiri pertemuan Natal dengan anggota asosiasi.
Tanggapan positif juga datang dari pemain-pemain lain seperti Marcus Rashford dan Jesse Lingard, yang selama ini terlibat aktif dalam mendukung MUDSA melalui wawancara dan kegiatan lainnya. Mereka menyadari pentingnya peran MUDSA dalam menciptakan ikatan antara klub dan para pendukung penyandang disabilitas.
Editor: Handoyo .