Mandala Finance Mendapat Pendanaan dari ICD Sebesar US$ 30 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandala Multifinance Tbk mendapat pembiayaan dari lembaga keuangan asal Timur Tengah, the Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) yang merupakan cabang sektor swasta dari Grup Islamic Development Bank (IsDB) sebesar US$ 30 juta dengan total fasilitas hingga US$ 50 juta.

Pembiayaan sindikasi syariah kali ini menandai kerja sama keempat antara Mandala dan ICD. Pembiayaan pertama sebesar US$ 8 juta diberikan pada bulan November 2008, yang kedua adalah US$ 25 juta pada tahun 2011, sedangkan transaksi terakhir pada tahun 2016 sebesar US$ 40 juta dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja Mandala untuk pembiayaan kendaraan bermotor roda dua baru.

Direktur Utama PT Mandala Multifinance Harryjanto Lasmana bilang ICD telah berperan penting dalam pertumbuhan pesat Mandala, tepatnya di produk pembiayaan syariah. Adapun, dana baru dari ICD dan mitra sindikasi ini akan menambah dimensi baru pada bisnis terutama dalam membangun kemitraan dengan institusi-institusi finansial syariah dunia.


Baca Juga: Industri Multifinance Mulai Dapatkan Lebih Banyak Pendanaan dari Perbankan

“Dalam beberapa dekade terakhir, pendanaan syariah telah menjadi salah satu penyokong pertumbuhan perekonomian untuk berbagai sektor, sehingga kami optimis dan percaya bahwa pendanaan ini dapat mendukung bisnis Mandala Finance untuk lebih maju,” ujar Harryjanto dalam keterangan resminya, Senin (28/3).

Dilakukan dengan struktur pembiayaan Murabahah, pembiayaan ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan Mandala dalam pembiayaan kendaraan bermotor roda dua baru. Adapun kendaraan bermotor tersebut ditargetkan untuk membantu pelaku UKM dengan memenuhi kebutuhan operasional mereka. 

Sebagai Initial Mandated Lead Arranger, ICD telah mendapatkan partisipasi Ajman Bank PJSC dari Uni Emirat Arab dalam fasilitas sindikasi Islam ini, yang akan berjalan untuk jangka waktu empat empat tahun. PT Bank CIMB Niaga Tbk, akan bertindak sebagai Agen Investasi, Agen Fasilitas dan Agen Jaminan untuk transaksi ini. 

“Indonesia adalah pasar utama bagi ICD dan kami berharap melalui jalur pembiayaan ini, akan membantu untuk lebih meningkatkan dan mempermudah akses UKM ke pembiayaan, serta meningkatkan keterlibatan mereka dengan perekonomian nasional,” kata Ayman Sejiny, Chief Executive Officer ICD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .