Mandala ingin geber pembiayaan syariah



JAKARTA. Mandala Multifinance berharap, porsi pembiayaan syariah tahun depan bertambah menjadi 20%, atau senilai Rp 1 triliun. Hingga akhir tahun ini, porsi syariah diperkirakan sebesar Rp 700 miliar, atau 18% dari total pembiayaan.

Target tahun 2012 ini sejalan dengan pendanaan yang diperoleh Mandala dari sejumlah lembaga keuangan syariah asing senilai US$ 25 juta. Pinjaman tersebut rencananya mengalir ke segmen usaha kecil dan menengah (UKM).

Anggota sindikasi terdiri dari Islamic Corporation for the Development of the Private sector (ICD), Islamic Corporation for Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC), Kuwait Finance House Berhad (KFH), dan Unit Investment Fund (UIF). dengan ICD selaku pemimpin sindikasi. ICD merupakan bagian Islamic Develompent Bank Group yang bermarkas di Jeddah, Arab Saudi.


Pinjaman akad murabahah ini berjangka waktu empat tahun. Targetnya, membiayai 25.000 unit sepeda motor. Seluruhnya merupakan sepeda motor baru. "Sepeda motor bisa untuk angkutan dagang pelaku UKM," ujar Presiden Direktur Mandala, Harryjanto Lasmana usai penandatanganan perjanjian kerjasama, Senin (14/11).

Sektor UKM tersebut antara lain agribisnis, bioteknologi, pendidikan, jasa keuangan, manufaktur umum, kesehatan, teknologi informasi, serta minyak dan gas.

Untuk menutup kebutuhan dana pembiayaan syariah, perusahaan pembiayaan sepeda motor ini, menjalin kerjasama dengan sejumlah bank syariah, antara lain bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Muamalat, Bank Permata, Bank CIMB Niaga, Maybank, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah. "Tahun depan mungkin ada penambahan fasilitas," ungkap Harry.

Sayang, Harry belum menghitung kebutuhan dana untuk seluruh pembiayaan konvensional dan syariah. Namun dia memperkirakan, kenaikan 20%-30% dibandingkan tahun ini, sebanding dengan pertumbuhan target pembiayaan yang dicanangkan.

Tahun ini, Mandala memangkas target pembiayaannya, dari Rp 5,5 triliun menjadi Rp 4 triliun. Angka ini hanya meningkat tipis dari pencapaian tahun lalu, Rp 3,7 triliun.

Sampai Oktober, pembiayaan baru Mandala tumbuh 5% ketimbang periode yang sama 2010, menjadi Rp 3,4 triliun. "Kami konsentrasi masalah uang muka," jelas Harry. Dia mengatakan pencapaian tahun ini rendah lantaran kompetisi berlangsung ketat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can