Mandala Jajaki Kerjasama Penerbangan dengan Tiga Perusahaan Migas



JAKARTA. PT Mandala Airlines tengah menjajaki kerjasama penerbangan bisnis rutin dengan tiga perusahaan minyak dan gas (migas). Mereka adalah Eni Spa Italia, Star Energy dan Chevron Pacific Indonesia (CPI).

"Kami memiliki sejumlah perusahaan yang sudah masuk daftar untuk menjadi corporate client Mandala. Tahun depan diharapkan bisa dimulai kerjasama," kata Michael Hamelink, Chief Financial Officer Mandala, Senin (26/10).

Menurut Head of Corporate Communication Mandala Trisia Megawati KD, jika ketiga perusahaan migas tersebut jadi menggunakan jasa maskapainya, maka akan semakin banyak perusahaan migas yang masuk menjadi deretan corporate client Mandala.


Saat ini, Mandala sendiri sudah melayani penerbangan untuk Total E&P Indonesie dan ConocoPhillips, serta perusahaan kontraktor batubara PT Pamapersada Nusantara.

"Eni, Star Energy dan Chevron baru selesai melakukan audit terhadap kinerja kami. Jadi memang belum ada keputusan. Untuk tahap awal biasanya perusahaan minyak melakukan audit dulu. Lalu tahap kedua melakukan pembicaraan secara komersial, misalnya hitungan-hitungan berapa saving yang bisa didapat dengan menggunakan Mandala, selain faktor keselamatan," katanya.

Trisia menjelaskan, pekerjaan melayani penerbangan korporat sebenarnya baru dimulai Mandala pada Mei 2008. Sehingga pemasukan yang diterima dari penerbangan korporat masih di bawah 10% dari keseluruhan penerimaan Mandala tahun lalu.

"Target kami, tahun ini pendapatan corporate client naik menjadi 15% dari total revenue. Kontrak terakhir yang kami buat dengan Pamapersada, yaitu 24.000 penerbangan domestik," kata Trisia.

Sekadar mengingatkan, pada 15 April lalu, Pama meneken kerjasama penerbangan dengan Mandala. Pama mengejar target penghematan biaya perjalanan udara sebesar Rp 9 miliar sampai Rp 13,5 miliar dengan mengontrak Mandala Airlines sepanjang 2009.

General Manager Pama, Dede Andarso mengatakan, tahun lalu, perusahaan kontraktor pertambangan itu membelanjakan Rp 45 miliar untuk membeli tiket penerbangan bagi karyawannya.

"Dengan kerjasama ini, kami berharap bisa saving optimal 20% sampai 30%. Sehingga dengan pertambahan jumlah karyawan, dana yang dibelanjakan untuk perjalanan udara tidak bertambah," kata Dede beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan