JAKARTA. Efek penurunan harga minyak mulai mengguyurkan ancaman. Utamanya: ke program pemanfaatan bahan bakar nabati atau BBN sebagai campuran bahan bakar minyak atau BBM yang tahun ini sebesar 10%. Bahkan, program ini bukan mustahil terancam mandek. Harga minyak yang terus longsor membuat program mandatori BBN tak ekonomis. Apalagi, para produsen BBN juga minta kenaikan harga. Immanuel Sutarto, Presiden Direktur PT Eterindo Wahanatama Tbk mengatakan, sepanjang Januari ini, Eterindo menghentikan suplai biodiesel ke Pertamina karena harga jualnya jauh di bawah biaya produksi. "Rencananya tahun ini kami akan menjual ke Pertamina sebanyak 36.000 ton, tapi kami hentikan karena Harga Indeks Pasar (HIP) memberatkan kami," ujar dia. Harga indeks biodiesel yang ditetapkan pemerintah saat ini 103,48 dikali dengan acuan harga dari mean of platts Singapore (MOPS) yang sekarang di level US$ 540 per ton. Dengan hitungan itu, harga jual acuan biodiesel yang dibayar Pertamina Rp 5.400 per liter setara premium (lsp).
Mandatori 10% biodiesel terancam mandek
JAKARTA. Efek penurunan harga minyak mulai mengguyurkan ancaman. Utamanya: ke program pemanfaatan bahan bakar nabati atau BBN sebagai campuran bahan bakar minyak atau BBM yang tahun ini sebesar 10%. Bahkan, program ini bukan mustahil terancam mandek. Harga minyak yang terus longsor membuat program mandatori BBN tak ekonomis. Apalagi, para produsen BBN juga minta kenaikan harga. Immanuel Sutarto, Presiden Direktur PT Eterindo Wahanatama Tbk mengatakan, sepanjang Januari ini, Eterindo menghentikan suplai biodiesel ke Pertamina karena harga jualnya jauh di bawah biaya produksi. "Rencananya tahun ini kami akan menjual ke Pertamina sebanyak 36.000 ton, tapi kami hentikan karena Harga Indeks Pasar (HIP) memberatkan kami," ujar dia. Harga indeks biodiesel yang ditetapkan pemerintah saat ini 103,48 dikali dengan acuan harga dari mean of platts Singapore (MOPS) yang sekarang di level US$ 540 per ton. Dengan hitungan itu, harga jual acuan biodiesel yang dibayar Pertamina Rp 5.400 per liter setara premium (lsp).